MTM
Tahukah Anda apa itu MTM? Ya, Multitipu Marketing! :) Itu kata Helmy Attamini, Ketua Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Helmi, dalam acara home sharing di TVRI (5/4) bilang, Bisnis MTM kadang-kadang menggunakan produk juga, tapi hanya sebagai kedok, sebab bisnis yang sebenarnya adalah money game atau semacam arisan berantai.
Menurut Helmy pula, ciri-ciri MLM (Multilevel Marketing) yang baik sbb:
* Untuk menjadi anggota, mengisi formulir. Sebelum menandatangani formulir, calon anggota diberi penjelasan panjang lebar tentang apa & bagaimana MLM itu.
* Uang pendaftarannya wajar. Ia mencontohkan, di CNI setiap mitra baru mendapat sebuah buku Starter Kit. Berapa harga cetak sebuah Starter Kit yang tebal dan bagus itu? Tentunya sebanding dengan harga uang pendaftaran yang dibayarkan calon mitra; Rp 82.500. Beda dengan MTM, hanya diberi formulir dan selembar brosur, dengan uang pendaftaran mahal.
* Ada produk. Ada sekitar 360 item produk CNI, sehingga para mitra dihadapkan pada beragam pilihan. Harganya pun sudah dipatok, ada harga distributor, ada harga konsumen.
* Penghasilan perusahaan dari penjualan dan pembelian barang, bukan dari perekrutan anggota semata. Beda dengan MTM yang mengandalkan penghasilannya dari perekrutan anggota sebanyak-banyaknya.
* Ada pelatihan. Di CNI ada yang namanya pelatihan bagi Distributor (Orientasi Distributor Baru/ODB) dan Unit Manager. Juga PAMAL (Pelatihan Agency Manager Lanjutan Paket A-B), SPU (Seminar Pengembangan Usaha Paket C-F) dan banyak lagi. Semuanya gratis.
* Pada setiap barang yang dijual, ada money back guarantee (dengan catatan, pada saat klaim dilakukan kemasan barang masih utuh).
* Setiap mitra hanya mendaftar satu kali. Kecuali jika non-aktif dan masa berlaku kartu habis (expire), enam bulan kemudian, boleh mendaftar kembali. Beda dengan MTM yang setiap anggota boleh mendaftar berkali-kali (tak dibatasi), atau biasa disebut membeli "kavling", sepanjang bisa membayar uang pendaftaran yang sangat mahal.
Jakarta, April 12
Tahukah Anda apa itu MTM? Ya, Multitipu Marketing! :) Itu kata Helmy Attamini, Ketua Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Helmi, dalam acara home sharing di TVRI (5/4) bilang, Bisnis MTM kadang-kadang menggunakan produk juga, tapi hanya sebagai kedok, sebab bisnis yang sebenarnya adalah money game atau semacam arisan berantai.
Menurut Helmy pula, ciri-ciri MLM (Multilevel Marketing) yang baik sbb:
* Untuk menjadi anggota, mengisi formulir. Sebelum menandatangani formulir, calon anggota diberi penjelasan panjang lebar tentang apa & bagaimana MLM itu.
* Uang pendaftarannya wajar. Ia mencontohkan, di CNI setiap mitra baru mendapat sebuah buku Starter Kit. Berapa harga cetak sebuah Starter Kit yang tebal dan bagus itu? Tentunya sebanding dengan harga uang pendaftaran yang dibayarkan calon mitra; Rp 82.500. Beda dengan MTM, hanya diberi formulir dan selembar brosur, dengan uang pendaftaran mahal.
* Ada produk. Ada sekitar 360 item produk CNI, sehingga para mitra dihadapkan pada beragam pilihan. Harganya pun sudah dipatok, ada harga distributor, ada harga konsumen.
* Penghasilan perusahaan dari penjualan dan pembelian barang, bukan dari perekrutan anggota semata. Beda dengan MTM yang mengandalkan penghasilannya dari perekrutan anggota sebanyak-banyaknya.
* Ada pelatihan. Di CNI ada yang namanya pelatihan bagi Distributor (Orientasi Distributor Baru/ODB) dan Unit Manager. Juga PAMAL (Pelatihan Agency Manager Lanjutan Paket A-B), SPU (Seminar Pengembangan Usaha Paket C-F) dan banyak lagi. Semuanya gratis.
* Pada setiap barang yang dijual, ada money back guarantee (dengan catatan, pada saat klaim dilakukan kemasan barang masih utuh).
* Setiap mitra hanya mendaftar satu kali. Kecuali jika non-aktif dan masa berlaku kartu habis (expire), enam bulan kemudian, boleh mendaftar kembali. Beda dengan MTM yang setiap anggota boleh mendaftar berkali-kali (tak dibatasi), atau biasa disebut membeli "kavling", sepanjang bisa membayar uang pendaftaran yang sangat mahal.
Jakarta, April 12
0 Comments:
Post a Comment
<< Home