Setelah insiden kecemplung selokan...
Sore itu, di jalan setapak menuju perumahanku, aku lihat seorang tetangga dan keluarganya basah kuyup. Di samping motornya yang juga basah kuyup, ia sedang mengelus-ngelus anaknya yang tampak mengalami luka gores.
Rupanya, motor yang ditumpangi tiga orang (ayah, ibu, dan seorang anak kecil) itu terperosok ke salah satu papan jembatan yang sudah keropos itu. Jalan menanjak, ditambah roda depan terperosok, dan pengendaranya (kemungkinan) kurang konsentrasi, cukup untuk membuat motor itu kehilangan keseimbangan di atas jembatan, lalu terjun ke dalam selokan bening berair deras yang tingginya sekitar 1,2 meter dari jembatan itu.
Nah, insiden itulah yang menggerakkan warga perumahan Sasakpanjang Permai untuk bekerja bakti memperbaiki jembatan rusak itu, pada Ahad pagi (2/12) ini.
Jembatan dibongkar, kayu rangkanya yang sudah keropos diganti, dan jumlah balok kayunya diperbanyak. Lalu bagian atasnya ditutupi papan bekas lisplang rumah yang dipaku ke rangka jembatan. Jelas, lebih kokoh dari sebelumnya.
Aku kebagian pekerjaan memotongi papan sepanjang 1,3 meter --sesuai dengan lebar jembatan khusus untuk kendaraan roda dua itu -termasuk gerobak. Pekerjaan yang lumayan berat untuk ukuran orang kantoran sepertiku.
Kendati matahari mulai meninggi dan panas mulai menyengat, serta dahaga mulai menyergap, kami masih bisa mengobatinya dengan air minum kemasan dan buah rambutan segar yang pohonnya banyak terdapat di kampung tempat kami tinggal.
Lega juga bisa membantu pengerjaan akses jalan yang setiap hari kulewati itu. :)
Gambar: pixabay.com
Rupanya, motor yang ditumpangi tiga orang (ayah, ibu, dan seorang anak kecil) itu terperosok ke salah satu papan jembatan yang sudah keropos itu. Jalan menanjak, ditambah roda depan terperosok, dan pengendaranya (kemungkinan) kurang konsentrasi, cukup untuk membuat motor itu kehilangan keseimbangan di atas jembatan, lalu terjun ke dalam selokan bening berair deras yang tingginya sekitar 1,2 meter dari jembatan itu.
Nah, insiden itulah yang menggerakkan warga perumahan Sasakpanjang Permai untuk bekerja bakti memperbaiki jembatan rusak itu, pada Ahad pagi (2/12) ini.
Jembatan dibongkar, kayu rangkanya yang sudah keropos diganti, dan jumlah balok kayunya diperbanyak. Lalu bagian atasnya ditutupi papan bekas lisplang rumah yang dipaku ke rangka jembatan. Jelas, lebih kokoh dari sebelumnya.
Aku kebagian pekerjaan memotongi papan sepanjang 1,3 meter --sesuai dengan lebar jembatan khusus untuk kendaraan roda dua itu -termasuk gerobak. Pekerjaan yang lumayan berat untuk ukuran orang kantoran sepertiku.
Kendati matahari mulai meninggi dan panas mulai menyengat, serta dahaga mulai menyergap, kami masih bisa mengobatinya dengan air minum kemasan dan buah rambutan segar yang pohonnya banyak terdapat di kampung tempat kami tinggal.
Lega juga bisa membantu pengerjaan akses jalan yang setiap hari kulewati itu. :)
Gambar: pixabay.com
0 Comments:
Post a Comment
<< Home