Kenapa Tulisan Dokter Jelek-jelek?
Sebenarnya, pertanyaan ini tak terlalu penting, tapi terus terang, ini bikin saya penasaran sejak dulu. Selain pertanyaan ini sudah jadi pertanyaan umum, percaya atau tidak, di India ada satu lembaga yang sengaja mengurusi masalah ini (agar dokter menulis secara lebih bisa dimengerti lagi). Maksudnya, biar tidak terjadi salah-baca oleh apoteker, yang berakibat kesalahan pemberian obat. Kalau sampai pasien kenapa-kenapa gara-gara tulisan dokter (umum atau spesialis) yang tidak terbaca, gawat kan?
dr. Lula Kamal [FB Lula Kamal]
Akhirnya, pertanyaan puluhan tahun ini terjawab, sewaktu kami menyaksikan acara "Kata Dokter" di JakTV. Pembawa acara, Lula Kamal, seleb yang merupakan seorang dokter ini juga, sekaligus mengupas tuntas dugaan umum, kalau tulisan jelek dokter ini biar tidak mudah dibaca pasien dan sebagai kode tertentu bagi pihak apotik.
Ternyata, setelah ditanyakan pada narasumber, Ketua Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Prijo Sidipratomo, SpRad (K), jawabannya sederhana saja. Menurut dr Prijo, sewaktu kuliah kedokteran, calon dokter biasa menulis cepat apa saja yang dikatakan dosennya. Ini dilakukan karena biasanya, apa yang dikatakan dosen atau profesor, tak semuanya ada di text book, padahal semuanya penting. Karena itulah, mahasiswa kedokteran belajar menulis cepat. Nah, saking cepatnya, biasanya mahasiswa tak lagi memerhatikan kerapihan tulisan. Alhasil, tulisannya seperti tulisan ceker ayam.
Kemungkinan kedua, kata dr Prijo, saat menulis resep, biasanya pasien ngantri panjang. Ini membuat dokter menulis secara terburu-buru, sehingga menghilangkan unsur kerapihan. Hasilnya sama: ceker ayam.
Soal kode rahasia, itu dibantah dr Prijo. "Tak ada yang namanya kode rahasia," katanya.
Bagaimana kalau tulisan dokter benar-benar tak dimengerti apoteker atau asisten apoteker? Lula menjelaskan, biasanya apoteker menelepon langsung sang dokter, untuk menanyakan maksud obat yang ditulisnya. Selesai.
Lalu, kenapa dokter gigi umumnya cantik-cantik?
Tasyi Athasyia [kapanlagi.com]
Penyanyi yang sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti, Tasyi Athasyia, mengatakan kalau mahasiswa FKG didominasi kaum perempuan. Dari 200 mahasiswa FKG, laki-lakinya hanya 40 orang. Karena dokter gigi didominasi kaum perempuan, jadi dokter gigi cantik-cantik. Jelas kan?
Tapi ada satu pertanyaan lagi, kenapa dokter gigi kebanyakan cantik banget? (ya, kira-kira seperti Tasyi) Itu masih menjadi misteri sampai sekarang. Apakah ada tes kecantikan dulu gitu sebelum diterima masuk FKG? Wallahualam. Hehehe. :D
Labels: cantik, dokter, dokter gigi, jawaban, tulisan
0 Comments:
Post a Comment
<< Home