Lima Tipe
Sumber: Home Sharing Pasar Minggu (7/4)
Lima tipe orang dalam kaitannya dengan MLM:
1. Orang negatif. Apa pun yang kita ceritakan tentang bisnis MLM CNI, reaksinya akan selalu negatif. Jika dibilang, ada contoh "orang kecil" yang sukes di usaha ini, dia akan bilang: "Terang saja, orang itu tak punya pilihan lain. Mau usaha apa lagi?" Tapi, jika diceritakan tentang seorang sarjana yang sukses di usaha ini, dia juga akan tangkas berkilah: "Pantas, dia kan orang pintar, bermodal pula". Seandainya gedung Graha CNI atau Mal CNI bisa dipangku dan dihadirkan di depan orang itu, orang negatif tetap tak percaya kalau aset CNI sudah sebesar itu.
2. Orang gagal. Orang yang pernah menggeluti usaha CNI namun gagal (sebenarnya bukan "gagal", tapi "belum sukses tapi sudah berhenti"), biasanya merasa lebih pintar dan mengajak orang lain untuk tidak bergabung dengan usaha ini. Biasanya, ia masih mengantongi kartu anggota CNI (karena memang bagus), dan menunjukkannya sebagai bukti ia pernah gabung di CNI. Padahal, kalau dia mau melaksanakan tugas sebagai distributor CNI yang hanya tiga itu (tutup poin, mengajak orang dan membina/belajar), niscaya dia akan berhasil seperti yang lainnya. Masih ada kesempatan untuk mengajaknya kembali bergabung dengan usaha ini.
3. Orang malas. Ini yang paling sulit, karena kemalasan ada pada diri sendiri. Hanya dirinya sendiri yang bisa mengubahnya. Kalau sudah menjawab: "Malas, ah", kita mau bilang apa lagi. Obat mujarab bagi pemalas adalah bantal, biar dia tidur pulas. Dirinya mungkin bisa saja diajak malas. Tapi apakah keluarganya, anak-istrinya, mau diajak bermalas-malas, sementara kebutuhan hidup terus meningkat? Orang malas, kalau pun ke luar rumah malam-malam, biasanya melakukan aktivitas yang tidak ada dampaknya bagi peningkatan hidupnya, seperti nongkrong di pos kamling dan bicara ngalor-ngidul membicarakan kejelekan orang lain.
4. MLM lain. Jangan terpengaruh ajakan bergabung dengan MLM lain, sebab CNI merupakan MLM terbesar di Indonesia. Punya Graha CNI --gedung 11 lantai di Green Garden, Jakbar, yang digunakan sepenuhnya untuk keperluan distributor CNI, Sentra Bisnis dan Distribusi --mal CNI di Puri Kembangan, Jakbar, yang menyediakan beragam produk, seluas belasan ribu meter persegi dan diresmikan Menperindag, juga Universitas CNI --perguruan tinggi bagi para putra/putri distributor CNI di Cikupa, Tangerang, yang kini dalam tahap pembangunan (80%). Menyusul, pembangunan mal di Medan, Bandung dan Surabaya. Kenapa harus bikin jalan baru, sementara kita tinggal berjalan di rel bernama CNI?
5. Orang positif. Setelah menemui empat tipe orang di atas, niscaya kita akan menemui tipe orang kelima, yakni orang positif. Orang positif ini juga terbagi dua, yakni positif mendukung (ikut bergabung, mau beli/mengonsumsi produknya) dan positif tidak mendukung (tidak bergabung dan juga tidak menentang). Jangan hanya mau sukses tanpa melalui proses-proses tersebut di atas. Tak ada yang namanya kesuksesan instan.
Ngomong-ngomong, Anda tergolong tipe orang yang mana?
Jakarta, April 13
Sumber: Home Sharing Pasar Minggu (7/4)
Lima tipe orang dalam kaitannya dengan MLM:
1. Orang negatif. Apa pun yang kita ceritakan tentang bisnis MLM CNI, reaksinya akan selalu negatif. Jika dibilang, ada contoh "orang kecil" yang sukes di usaha ini, dia akan bilang: "Terang saja, orang itu tak punya pilihan lain. Mau usaha apa lagi?" Tapi, jika diceritakan tentang seorang sarjana yang sukses di usaha ini, dia juga akan tangkas berkilah: "Pantas, dia kan orang pintar, bermodal pula". Seandainya gedung Graha CNI atau Mal CNI bisa dipangku dan dihadirkan di depan orang itu, orang negatif tetap tak percaya kalau aset CNI sudah sebesar itu.
2. Orang gagal. Orang yang pernah menggeluti usaha CNI namun gagal (sebenarnya bukan "gagal", tapi "belum sukses tapi sudah berhenti"), biasanya merasa lebih pintar dan mengajak orang lain untuk tidak bergabung dengan usaha ini. Biasanya, ia masih mengantongi kartu anggota CNI (karena memang bagus), dan menunjukkannya sebagai bukti ia pernah gabung di CNI. Padahal, kalau dia mau melaksanakan tugas sebagai distributor CNI yang hanya tiga itu (tutup poin, mengajak orang dan membina/belajar), niscaya dia akan berhasil seperti yang lainnya. Masih ada kesempatan untuk mengajaknya kembali bergabung dengan usaha ini.
3. Orang malas. Ini yang paling sulit, karena kemalasan ada pada diri sendiri. Hanya dirinya sendiri yang bisa mengubahnya. Kalau sudah menjawab: "Malas, ah", kita mau bilang apa lagi. Obat mujarab bagi pemalas adalah bantal, biar dia tidur pulas. Dirinya mungkin bisa saja diajak malas. Tapi apakah keluarganya, anak-istrinya, mau diajak bermalas-malas, sementara kebutuhan hidup terus meningkat? Orang malas, kalau pun ke luar rumah malam-malam, biasanya melakukan aktivitas yang tidak ada dampaknya bagi peningkatan hidupnya, seperti nongkrong di pos kamling dan bicara ngalor-ngidul membicarakan kejelekan orang lain.
4. MLM lain. Jangan terpengaruh ajakan bergabung dengan MLM lain, sebab CNI merupakan MLM terbesar di Indonesia. Punya Graha CNI --gedung 11 lantai di Green Garden, Jakbar, yang digunakan sepenuhnya untuk keperluan distributor CNI, Sentra Bisnis dan Distribusi --mal CNI di Puri Kembangan, Jakbar, yang menyediakan beragam produk, seluas belasan ribu meter persegi dan diresmikan Menperindag, juga Universitas CNI --perguruan tinggi bagi para putra/putri distributor CNI di Cikupa, Tangerang, yang kini dalam tahap pembangunan (80%). Menyusul, pembangunan mal di Medan, Bandung dan Surabaya. Kenapa harus bikin jalan baru, sementara kita tinggal berjalan di rel bernama CNI?
5. Orang positif. Setelah menemui empat tipe orang di atas, niscaya kita akan menemui tipe orang kelima, yakni orang positif. Orang positif ini juga terbagi dua, yakni positif mendukung (ikut bergabung, mau beli/mengonsumsi produknya) dan positif tidak mendukung (tidak bergabung dan juga tidak menentang). Jangan hanya mau sukses tanpa melalui proses-proses tersebut di atas. Tak ada yang namanya kesuksesan instan.
Ngomong-ngomong, Anda tergolong tipe orang yang mana?
Jakarta, April 13
0 Comments:
Post a Comment
<< Home