Jaringan Silaturahmi 2
Sumber: MQ Biz
Menurut Aa Gym, dengan silaturahmi, Allah SWT akan membuka pintu rizki dan memanjangkan usia. Rasulullah SAW, dalam haditsnya bersabda: "Barangsiapa yang mempunyai keinginan untuk diluaskan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi". (HR Imam Bukhari dan Abu Hurairah).
Kita bekerja keras mencari dan membangun jaringan. Berarti kita sedang mengembangkan silaturahmi. Silaturahmi melipatgandakan rizki sebagaimana halnya bisnis pemasaran jaringan yang mampu membuat pertumbuhan rizki kita menjadi sangat eksponensial dahsyatnya. Memadukan silaturahmi dalam kerangka bisnis, berarti kita memadukan kebaikan-kebaikan di atasnya.
Aa Gym menyebutkan, alat ukur keuntungan dalam berbisnis itu ada lima. Pertama, keuntungan amal sholeh. Kedua, keuntungan membangun nama baik. Ketiga, keuntungan menambah ilmu, pengalaman dan wawasan. Keempat, keuntungan membangun relasi atau silaturahmi. Kelima, keuntungan yang tidak sekadar mendapatkan manfaat bagi diri sendiri, melainkan bagi banyak orang dan memuaskan orang lain.
Ternyata, dari lima alat ukur itu semua terakomodir dalam bisnis berbasis network marketing. Misalnya, keuntungan membangun relasi dan silaturahmi, merupakan hal paling pokok dalam bisnis network marketing. Sebab, bisnis ini dibangun atas dasar dua prinsip: menjual produk dan mensponsori orang lain ke dalam bisnis kita. Kedua hal tersebut, hanya dapat dilakukan dengan melakukan silaturahmi (dalam network marketing disebut home sharing atau home meeting). Dalam silaturahmi, pelaku bisnis mempresentasikan tentang keunggulan produk maupun peluang bisnisnya untuk memperoleh penghasilan yang luar biasa.
Silaturahmi, dalam bisnis network marketing dianjurkan dari orang-orang terdekat dahulu, seperti anggota keluarga dan sahabat. Kepada merekalah, kunjungan dilakukan untuk memperkenalkan bisnis tersebut. Lalu, dilanjutkan dalam aspek yang lebih luas, tetangga, relasi, maupun kenalan-kenalan baru.
Karena itu, esensi silaturahmi di samping bertemu secara fisik sambil bersalam-salaman atau mungkin dengan berangkulan, juga berusaha menebarkan kebahagiaan dengan berbagai ilmu, pengalaman dan rizki atas dasar keikhlasan dan cinta yang keluar dari dalam lubuk hati yang paling dalam.
Di sinilah Islam mengajarkan umatnya untuk mencari dan membangun jaringan dalam bentuk silaturahmi.
Jakarta, May 2
Sumber: MQ Biz
Menurut Aa Gym, dengan silaturahmi, Allah SWT akan membuka pintu rizki dan memanjangkan usia. Rasulullah SAW, dalam haditsnya bersabda: "Barangsiapa yang mempunyai keinginan untuk diluaskan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi". (HR Imam Bukhari dan Abu Hurairah).
Kita bekerja keras mencari dan membangun jaringan. Berarti kita sedang mengembangkan silaturahmi. Silaturahmi melipatgandakan rizki sebagaimana halnya bisnis pemasaran jaringan yang mampu membuat pertumbuhan rizki kita menjadi sangat eksponensial dahsyatnya. Memadukan silaturahmi dalam kerangka bisnis, berarti kita memadukan kebaikan-kebaikan di atasnya.
Aa Gym menyebutkan, alat ukur keuntungan dalam berbisnis itu ada lima. Pertama, keuntungan amal sholeh. Kedua, keuntungan membangun nama baik. Ketiga, keuntungan menambah ilmu, pengalaman dan wawasan. Keempat, keuntungan membangun relasi atau silaturahmi. Kelima, keuntungan yang tidak sekadar mendapatkan manfaat bagi diri sendiri, melainkan bagi banyak orang dan memuaskan orang lain.
Ternyata, dari lima alat ukur itu semua terakomodir dalam bisnis berbasis network marketing. Misalnya, keuntungan membangun relasi dan silaturahmi, merupakan hal paling pokok dalam bisnis network marketing. Sebab, bisnis ini dibangun atas dasar dua prinsip: menjual produk dan mensponsori orang lain ke dalam bisnis kita. Kedua hal tersebut, hanya dapat dilakukan dengan melakukan silaturahmi (dalam network marketing disebut home sharing atau home meeting). Dalam silaturahmi, pelaku bisnis mempresentasikan tentang keunggulan produk maupun peluang bisnisnya untuk memperoleh penghasilan yang luar biasa.
Silaturahmi, dalam bisnis network marketing dianjurkan dari orang-orang terdekat dahulu, seperti anggota keluarga dan sahabat. Kepada merekalah, kunjungan dilakukan untuk memperkenalkan bisnis tersebut. Lalu, dilanjutkan dalam aspek yang lebih luas, tetangga, relasi, maupun kenalan-kenalan baru.
Karena itu, esensi silaturahmi di samping bertemu secara fisik sambil bersalam-salaman atau mungkin dengan berangkulan, juga berusaha menebarkan kebahagiaan dengan berbagai ilmu, pengalaman dan rizki atas dasar keikhlasan dan cinta yang keluar dari dalam lubuk hati yang paling dalam.
Di sinilah Islam mengajarkan umatnya untuk mencari dan membangun jaringan dalam bentuk silaturahmi.
Jakarta, May 2
0 Comments:
Post a Comment
<< Home