Tuesday, May 04, 2004

Jualan?

Sumber: CNI Bisa

Coba anda tanya pada orang-orang, apa mereka mau jadi salesman. Kemungkinan besar jawabannya: TIDAK. Pasalnya, sebagian orang beranggapan tidak mampu menjadi sales alias tukang jualan. Alasannya: TIDAK BERBAKAT. Benarkah demikian?

Sebenarnya, anda setiap hari harus melakukan pekerjaan menjual. Bahkan, sejak anda dilahirkan, anda akan "jualan" tangisan pada ibu anda untuk mendapatkan ASI. Saat anda menyandang jabatan tertentu, anda juga tak jarang harus "menjual" atau menawarkan gagasan anda agar diterima atasan ataupun bawahan. Kita pun harus "menjual" atau membujuk orang lain agar mau menerima cara kerja kita. Kita harus memberikan jawaban yang memuaskan setiap kali ada keluhan dari pelanggan. Tanpa disadari, kunci keberhasilan Anda sebagai karyawan dan pengusaha ditentukan oleh kemampuan "menjual" diri, produk, dan gagasan anda secara persuasif kepada orang lain. Itu semua adalah bagian dari pekerjaan menjual.

Kalau anda tidak mampu menguasai teknik menjual ini, anda akan dikategorikan sebagai orang yang tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain. Dijamin, anda tidak akan sukses dalam karir dan bisnis anda.

Modal utama seorang penjual (dan manajer sukses) bukanlah bakat, melainkan kemauan. Berdasarkan pengalaman, kemampuan bisa dipelajari, dan secara alamiah akan menjadi bakat kita. Buktinya, para salesman profesional harus selalu dilatih (di-training). Ada yang dilatih satu-dua bulan per tahunnya dengan biaya mahal dari perusahaan. Coba tanyakan pada perusahaan obat atau asuransi profesional mengenai hal ini.

Adik saya adalah seorang area manager sebuah produk obat. Dia sering dikirim kemana-mana hanya untuk rapat dan training. Mengapa demikian? Sebab kemampuan menjual dikembangkan melalui banyak pelatihan.

Berikut ini ada beberapa tips dalam menjual;

1. Menguasai benar-benar apa yang akan anda "jual". Tak peduli apakah anda mau menjual barang, jasa atau gagasan, atau ajakan kerja sama, anda akan lebih berhasil bila mengetahui benar-benar apa yang anda sampaikan. Pelajarilah dan periapkan pengetahuan anda tentang apa ciri khas "produk" anda, apa manfaat utama untuk penggunanya, apa kelemahannya, apa kekuatannya, harga atau biayanya.

2. Penampilan. Kepribadian anda akan terpancar dari penampilan anda. Orang akan melihat penampilan fisik terlebih dahulu, baru kemudian komunikasi anda. Sesuaikan penampilan anda dengan apa yang anda jual dan siapa pelanggan anda. Untuk bicara di depan para bos, misalnya, mungkin anda perlu menjadi anggota klub golf yang mahal, kemudian datang dengan mobil mahal dan dandanan yang cukup oke.

3. Kemauan bergaul. Setelah penampilan anda diterima orang, mulailah bicara. Kembangkan kemauan untuk bergaul dengan orang lain. Pelajari cara etika pergaulan. Kata kuncinya adalah ramah. Perlu keramahan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Tidak perlu cara berbicara seperti tukang obat. Buat orang lain senang berbicara dan bergaul dengan anda.

4. Bantulah calon pembeli mengambil keputusan. Anggap calon pembeli kurang mengetahui apa yang anda jual, lalu berikan semacam bimbingan untuk mengambil keputusan. Berikan masukan dengan pendapat anda. Calon pembeli umumnya memiliki semacam keraguan .Jadi berikan dukungan moral agar dia yakin bahwa tawaran anda itu bagus dan tepat bagi dia. Kalau perlu buatkan perbandingan dengan produk sejenis yang lain. Setiap kali calon pembeli mengutarakan keberatannya, hendaknya anda siap dengan jawabannya. Namun terlebih dahulu katakan "ya, tetapi.........." Jangan sekali-kali memaksa. Caranya, berikan berbagai pilihan. Biarkan mencoba dan kemukakan berbagai pendapat anda demi manfaat si calon pembeli.

Sekali lagi, pengetahuan produk anda akan dibuktikan di sini. Anda tidak akan kehabisan saran jika menguasai apa yang anda jual dengan baik.

5. Manfaatkan peluang penjualan dengan baik. Agar calon pembeli benar-benar membeli, anda harus awas dan jangan melepas peluang begitu mereka menampakkan tanda setuju. Penjualan tidak sekaligus, tetapi langkah demi langkah yang akan membawa pada keberhasilan. Ikuti dengan sabar, dan segera manfaatkan peluang begitu mereka nampak bersedia. Setelah penjualan, anda berikan informasi dan alamat jelas untuk follow up jika ada masalah di kemudian hari. Ada kemungkinan mereka akan membeli lagi pada kesempatan lain. Selamat berjualan!

Jakarta, May 4

0 Comments:

Post a Comment

<< Home