Wednesday, June 29, 2005

Merokoknya di Kebun!


WAKTU ngurus perpanjangan (masa berlaku) STNK motor Tornado di Samsat BSD Tangerang, tadi siang, aku melihat kejadian menarik. Saat menunggu panggilan pengambilan STNK baru, seorang petugas loket berbaju cokelat muda dengan pangkat Bripka, tiba-tiba menegur seorang lelaki yang merokok di ruang tunggu.

"Hey Pak, Pak! Merokoknya di kebun!," serunya dengan suara lantang. Kebun yang dimaksudnya tentu saja taman di halaman Samsat. Sebab di sekitar sana tidak ada kebun (misalnya kebun singkong atau pepaya). Spontan, semua pandangan mengarah pada orang yang ditegur itu --yang kemudian ngeloyor pergi karena malu.

Terus terang, saya salut pada anggota polisi itu. Karena di ruang publik dengan tanda larangan merokok yang mencolok (meski tulisannya, menurutku, terlalu sopan; "Terima Kasih Untuk Tidak Merokok di Ruangan Ini"), biasanya tak seorang pun peduli kalau ada yang melanggar larangan itu. Kalau pun ada yang peduli, tidak berani atau tidak sampai hati, karena enggan berurusan dengan orang lain (termasuk saya. *Malu*).

Tapi, berhubung yang melarangnya petugas berseragam (yang mungkin saja merokok, tapi mematuhi untuk tidak merokok di ruang publik), orang pun menurut.

Urusan STNK selanjutnya, seperti biasa "diwarnai" aksi pungli kecil-kecilan sana-sini (karena pembayaran tidak disertai kuitansi resmi). Tapi semua itu tak terlalu jadi pemikiran, karena aku masih terpukau pada ketegasan polisi tadi. Seandainya ketegasan ini terjadi di semua ruang publik di negeri ini... *Mimpi*

2 Comments:

Blogger Lili said...

Nah kituh atuh Kang, ada photonya..he.he..jadi tahu deh.

wuuuuuetss, jangan salah. Ummi berani kok menegur orang merokok yg jelas ada tanda larangan.

Pernah di salah satu lorong Bandara Soekarno Hatta, sebelum ruang boarding dibuka, 2 orang laki2 sebelah Ummi merokok.

Jelas sekali tanda dilanrang merokok ada di setiap pojon ruang Bandara yg berAC..eh itu orang indonesia masih nekad juga.

Yah, Ummi tegur doh, karena sangat merugikan, apalagi Ummi bawa Fawwaz yg masih kecil. Ehh tuh orang cuek ajah terus merokok, akhirnya Ummi samperin Satpam dan bawa tuh satpam ke depan orang itu. "Nih pak orangnya, Ummi langsung tunjuk di depan mukanya."

Sebelum Satpam itu ngomong, tuh orang langsung berdiri dan cari tempat sampah dan buang tuh rokok.....

Iiih bener gak peduli sama kepentingan orang yah? Ummi dianggap patung kali yah sewaktu minta tolong dengan sopan utk mematikan rokoknya, tapi daripada berdebat, Ummi langsung ajah cari Satpamnya..hi.hi biar tahu rasa...

7:09 PM  
Blogger Tian Arief said...

wah, berani juga menegur langsung. keberanian saya kadangĀ² muncul, kalo sudah terdesak. misalnya, waktu di kendaraan umum antarkota (minibus), saat bulan Ramadhan, seorang pemuda mengeluarkan rokok, lalu menaruh di bibirnya dan siap menyalakannya.

saya langsung negur, "mas, jangan merokok. orang-orang pada puasa tuh." dia langsung nurut dan memasukkan rokoknya kembali.

istri saya juga suka tegas pada perokok (apalagi bawa anak). begitu orang mau menyalakan rokoknya, langsung disuruh menjauh.

tianarief

10:39 AM  

Post a Comment

<< Home