Wednesday, May 04, 2005

Sewindu...

"...Bahagia meski mungkin
Tak sebebas merpati."

(Tak Sebebas Merpati -Kahitna)


MASIH terbayang delapan tahun lalu, saat mengucap ijab-kabul dan janji membentuk ikatan suci suami-istri di depan saksi, kerabat dan handai taulan.

Pagi itu, Ahad 4 Mei delapan tahun lalu, kami tak sendiri lagi. Mengarungi hidup, suka dan duka, bersama-sama. Sambil berdo'a: "Ya Allah, limpahkanlah senantiasa taufik dan hidayah pada keluarga kami." Inilah modal kami menempuh kehidupan yang tak selalu mulus, melainkan berhiaskan onak dan duri.

Kini, 4 Mei 2005, sewindu sudah kami membentuk keluarga sederhana, bersama buah hati: Fairuz Khairunnisa, yang senantiasa membutuhkan bimbingan dari ayah-ibunya. Kami pun berdo'a: "Ya Allah, berilah kami kesabaran berlipat, agar kami bisa menjalani proses menjadi orangtua yang bisa jadi suri tauladan bagi anak-anak kami, serta lulus menjalani ujian ini." Amin.

Sewindu sudah, kami menuntut ilmu.

Tiga pasang menikah di hari yang sama (Dok BY)

Tian & Efin (Suprayitno)

Catatan: Teks berita pada foto di atas (yang tidak terbaca)

BERITA = harian BERITA YUDHA, tempat kami bekerja dulu (1995-1997)

Surat dari Kami
BERITA "Digembosi" Wartawan

BISA jadi, BERITA tak terbit Senin (hari ini). Lho ada apa? Lima wartawan andalan kami memang tak bisa hadir di ruang redaksi untuk menyelesaikan liputan-liputan aktual --khususnya soal kampanye. Apalagi di antaranya, ada Syahrir Rasyid, yang sehari-hari sebagai koordinator liputan.

Kemarin, Minggu (4/5), memang hari yang sangat bersejarah bagi lima wartawan kami, Ratna Susilowati, Tian M Arief, Aceng Abdul Aziz dan Efin Fintiana. Ratna yang berinisial nan, Tian (ian) dan Aceng (zis), ketiganya sehari-hari di bidang Polkam, dan Efin (efi) di BERITA Minggu. Mereka adalah orang-orang terberani.

Mereka mengambil sikap untuk mengakhiri masa bujangan di hari dan tanggal yang sama. Dan lebih berani lagi, karena hanya Aceng yang berani menyunting gadis di luar BERITA.

Namun alumnus IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga terbilang berani, sebab dosennya, Drs. Madjid Muchtar, MA, mempercayakan putrinya, Khodijah Hulfiyah (Lilik) yang sarjana komputer, kepadanya.

Tiga pasang temanten yang bahagia itu kemarin, sepakat untuk memadu kasih sepanjang hidup. Tak peduli ombak yang menghadang. Sebab itulah tekad seperti Syahrir yang anak Bugis alumnus Universitas Hasanuddin menyunting gadis Sunda, Ratna, alumnus Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, mengangkut keluarganya untuk hadir di Bandung. Begitu pula Tian-Efin (keduanya alumnus Unpad) yang mengakhiri masa lajang di Jl. Raya Penggilingan-Jaktim, juga Aceng-Khadijah di Ciputat.

"Gemboskah" BERITA karena mereka harus berbulan madu (atau mungkin hanya pekan madu)? Pembaca yang bisa memberi jawab. Sebab, kami tetap akan hadir seperti biasa. Dan selalu muncul dengan kejutan-kejutan, seperti halnya dua pasang temanten yang satu atap di "rumah kami". (*)

(Berita Yudha edisi Senin, 5 Mei 1997)

2 Comments:

Blogger Zubia and Yusuf's Mom said...

Pak Tian, bu Efin...selamat ulang tahun pernikahan ya..semoga langgeng dan bahagia selalu. Kapan nih kak Faynya dikasih dede?:-D

Selamat berakhir pekan ya Pak/Bu dan keluarga..

6:19 AM  
Blogger L. Pralangga said...

Happy Anniversary for Tian & the Mrs. :-), Ithas been a blessing, I'm sure for you both to have gone through the life so far.

My warm & kind regards from West Africa ;-)

nuhun!

12:58 AM  

Post a Comment

<< Home