Kenapa Aparat Kita?
dari Multiply...
Belum usai kasus penembakan empat prajurit TNI AD yang menewaskan Letnan Satu (Kav) Sri Tigo Koncono, oleh Praka BC di halaman kolam renang Senayan, Jakarta, Rabu pagi terjadi lagi penembakan oleh sesama teman sendiri.
Kali ini terjadi di tubuh kepolisian. Inspektur Satu (Iptu) Sugeng Triyono, tanpa alasan jelas, menembak atasannya sendiri, AKP Ibrahim Gani, yang menjabat Kasat Samapta Polres Jombang Jawa Timur, di halaman Polres, saat akan memulai apel pagi.
Korban mengalami luka tembak di bagian dada dan perut. Hingga kini masih dirawat intensif di ruang UGD RS Bhayangkara Surabaya. Tragisnya, pelaku, Iptu Sugeng, menembak keningnya sendiri hingga tewas di tempat.
Masalah psikologis?
Untuk kasus Praka BC, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan, pelaku mengalami stres dan kelelahan berat usai melakukan pengamanan KTT AA 19-24 April 2005.
Sedangkan kasus Iptu Sugeng, menurut keterangan Polda Jatim, Sugeng sebelumnya mengajukan pindah tugas, dari Unit Kecelakaan Lalulintas ke bagian administrasi. Tapi juru bicara Polda tidak merinci, alasan permohonan kepindahannya itu.
Yang jelas, penyebab tindakan kedua pelaku adalah masalah psikologis atau bahkan kejiwaan. Orang yang masih berpikiran waras, tidak mungkin menembak teman sendiri, bukan?
Pemeriksaan psikologis massal?
Praka BC kini dalam pemeriksaan penyidik Pomdam Jaya, dan akan diperiksa kejiwaannya. Sedangkan Iptu Sugeng, tak ada yang bisa dilakukan terhadapnya, selain otopsi, karena dia sudah terbujur kaku di kamar mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Namun juru bicara Polda Jatim berpendapat, tidak perlu ada pemeriksaan psikologis massal atau penarikan senjata bagi para anggotanya. Alasannya, kasus itu sifatnya kasuistis.
Tapi, siapa menjamin kalau tiba-tiba seorang aparat yang diamanahi senjata api oleh negara, tiba-tiba menembaki orang di sekitarnya? Siapa yang bisa menduga, kalau seorang aparat bersenjata sedang lelah atau mengalami stres?
Belum usai kasus penembakan empat prajurit TNI AD yang menewaskan Letnan Satu (Kav) Sri Tigo Koncono, oleh Praka BC di halaman kolam renang Senayan, Jakarta, Rabu pagi terjadi lagi penembakan oleh sesama teman sendiri.
Kali ini terjadi di tubuh kepolisian. Inspektur Satu (Iptu) Sugeng Triyono, tanpa alasan jelas, menembak atasannya sendiri, AKP Ibrahim Gani, yang menjabat Kasat Samapta Polres Jombang Jawa Timur, di halaman Polres, saat akan memulai apel pagi.
Korban mengalami luka tembak di bagian dada dan perut. Hingga kini masih dirawat intensif di ruang UGD RS Bhayangkara Surabaya. Tragisnya, pelaku, Iptu Sugeng, menembak keningnya sendiri hingga tewas di tempat.
Masalah psikologis?
Untuk kasus Praka BC, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan, pelaku mengalami stres dan kelelahan berat usai melakukan pengamanan KTT AA 19-24 April 2005.
Sedangkan kasus Iptu Sugeng, menurut keterangan Polda Jatim, Sugeng sebelumnya mengajukan pindah tugas, dari Unit Kecelakaan Lalulintas ke bagian administrasi. Tapi juru bicara Polda tidak merinci, alasan permohonan kepindahannya itu.
Yang jelas, penyebab tindakan kedua pelaku adalah masalah psikologis atau bahkan kejiwaan. Orang yang masih berpikiran waras, tidak mungkin menembak teman sendiri, bukan?
Pemeriksaan psikologis massal?
Praka BC kini dalam pemeriksaan penyidik Pomdam Jaya, dan akan diperiksa kejiwaannya. Sedangkan Iptu Sugeng, tak ada yang bisa dilakukan terhadapnya, selain otopsi, karena dia sudah terbujur kaku di kamar mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Namun juru bicara Polda Jatim berpendapat, tidak perlu ada pemeriksaan psikologis massal atau penarikan senjata bagi para anggotanya. Alasannya, kasus itu sifatnya kasuistis.
Tapi, siapa menjamin kalau tiba-tiba seorang aparat yang diamanahi senjata api oleh negara, tiba-tiba menembaki orang di sekitarnya? Siapa yang bisa menduga, kalau seorang aparat bersenjata sedang lelah atau mengalami stres?
0 Comments:
Post a Comment
<< Home