Mencela Diri Sendiri
Aku nggak bermaksud bicara soal perilaku orang-orang, melainkan perilaku produsen otomotif dan etika beriklan.
Sekarang ini, di televisi swasta kita bisa menyaksikan betapa gencarnya Yamaha beriklan. Salah satu versi iklannya, para artis bintang iklan Yamaha Mio, seperti Tessa Kaunang, Dedi Mizwar, dan Didi Petet, mencela kompetitornya.
Dalam dialognya, mereka mencela motor skuter otomatik (skutik) yang cc-nya kecil tapi bodinya besar. Akibatnya, mesin keberatan oleh bodi.
Aku menduga, yang dituju adalah Honda Vario, karena di antara tiga skutik yang bersaing ketat (Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin), Vario-lah yang cc-nya paling kecil, yakni 110 (Mio 115 dan Spin 125).
Tapi, lupakah Yamaha, bahwa "saudara tua" Mio, yakni Nouvo? --yang sama-sama berwujud skutik, tapi ditujukan bagi pasar pria, bukan wanita seperti Mio. Nouvo yang ber-cc 115, memiliki bodi bongsor, sama dengan motor bebek (underbone) pada umumnya. Hanya saja, rodanya berukuran 16 inci (bebek pada umumnya 17'', dan Mio, Vario, dan Spin 14'').
Jadi, kalau konsep iklan Mio mencela kompetitornya yang berbadan bongsor tapi bermesin kecil, sama dengan mencela "saudara tua" sendiri, Yamaha Nuovo.
* * *
Foto: Yamaha Mio (bawah), Yamaha Nouvo (atas) -yamaha-motor.co.id
1 Comments:
Baru tahu kalau Mio itu 115cc. Kirain 110cc. Gimana sih, punya Mio kok nggak tahu CC-nya...
Post a Comment
<< Home