Wednesday, December 27, 2006

Raja Jalanan

Colt T100 (mobilku.com)
Colt T120 (mobilku.com)

Lain zaman, lain idola. Di jalan raya, kalau sekarang, mobil Toyota Kijang (Super, "Kapsul", Innova)-lah rajanya. Tapi di era 1970-an, Mitsubishi Colt (T100 dan T120) mendominasi jalanan di Indonesia, sampai dinobatkan jadi "Raja Jalanan".

Mobil imut dari Negeri Matahari Terbit itu merebut hati konsumen di Indonesia, sekaligus menumbangkan kharisma Chevrolet Suburban, mobil bongsor dari Negeri Paman Sam. Mungkin mobil tanpa bonnet (moncong/hidung) dengan kapasitas mesin yang imut-imut (1.200-1.300 cc) itu muncul di saat yang tepat, saat krisis bahan bakar mulai melanda.

Padahal, dari segi keamanan, mobil mungil ini lebih riskan. Maklum saja, selain tanpa bonnet, pelat baja yang digunakan lebih tipis dibanding mobil buatan Amerika --yang semuanya memakai bonnet alias ruang mesin di bagian moncong. Kalau terjadi tabrakan, ruang mesin ini setidaknya bisa meredam benturan, sebelum kena ke penumpang di kabin.

Bahkan sempat muncul suara miring, bahwa mobil Colt ini terbuat dari "kaleng krupuk". Tapi mungkin itulah kelebihannya. Bodi "kaleng krupuk" membuat mobil Colt "Raja Jalanan" menjadi enteng, yang ujung-ujungnya hemat bahan bakar. (Bandingkan dengan mobil Amerika yang rata-rata ber-CC besar).

Aku masih ingat, dulu ke mana-mana hampir selalu menumpang Colt, karena mobil yang aslinya pick-up (mobil bak untuk barang) ini, bisa dibikin (oleh perusahaan karoseri) untuk beragam fungsi. Seperti mobil penumpang (berkapasitas 9-16 orang), mobil barang (sampai toko bahan bangunan membuat patokan, 1 m3 = 1 bak Colt), mobil jemputan, mobil carteran, dll.

Kejayaan Colt (di Jepang disebut Delica) ini meredup setelah modelnya digantikan penerusnya yang berbadan bongsor; L300 (mobil pertama ortuku, sekaligus mobil yang aku gunakan buat belajar nyetir), awal 1980-an.

Bersamaan dengan itu, kompetitornya, Suzuki, mengeluarkan tipe Carry 1000 sebagai "mobil keluarga" yang berbahan bakar lebih irit, karena CC-nya jelas lebih kecil.

Era 1990-an kejayaan Carry 1000 digantikan Kijang, dengan keluarnya Kijang Super, mobil ber-bonnet yang juga irit bahan bakar. Brand Kijang sebagai "mobil sejuta umat" masih melekat hingga kini.

Kemunculan kembali Mitsubishi T120SS --kembaran Suzuki Futura, karena hasil kerja sama Mitsubishi dengan Suzuki-- ternyata tak mampu mengembalikan kejayaan si Raja Jalanan. Juga kemunculan mobil penumpang Mitsubishi lainnya, Kuda dan Maven, yang tak mampu menggoyahkan kejayaan Kijang --brand yang sudah terpatri di benak konsumen Indonesia.

Akankah kemunculan mobil penumpang Mitsubishi yang lebih mewah, Grandis, mampu melawan dominasi Kijang Innova? Kita lihat saja.

*penulis, fans berat mobil berlogo "tiga berlian" ini.

Foto-foto: mobilku.com

2 Comments:

Blogger Titosdupolo (Colt T120) said...

Salam Kenal Mas Tian Arief. Saya Faizi, dari sumenep, penggemar colt T-120 (tanpa SS). Saya punya colt karoseri Internasional keluaran tahun 1980. Sepakat jika dibilang Raja Jalanan. Sampai saat ini, dia masih mau saja saya ajak lari di atas 100 KM/jam. Dan sebelumnya MINTA MAAF yang banyak karena foto T-100 dan T-120 itu saya pakai buat foto profile saya di blog, he..he..(www.titosdupolo.blogspot.com)

8:29 PM  
Anonymous Mobil Terbaik said...

Ohh pantesan, mungkin mereka ini salah satu Mobil terbaik ya, soalnya sampai saat ini masih ada tuh di jalanan tempatku tinggal

7:38 AM  

Post a Comment

<< Home