Hentikan Smackdown!
Reza Ikhsan Fadillah kini tinggal nama. Siswa kelas III SD Cincin I berusia 9 tahun itu pergi untuk selama-lamanya, setelah mengalami cedera serius. Ternyata penyebab cederanya Reza diduga kuat akibat badannya dibanting, kepalanya dihujamkan ke atas lantai, dan tangannya ditekuk. Ya, Reza tewas akibat di-smackdown! "Karena menirukan adegan smackdown, anak saya meninggal," kata Herman Suratman (53), ayah Reza, sebagaimana dikutip Republika (22/11).
Tersangka pelakunya bukan siapa-siapa, melainkan teman-teman Reza yang sudah bersekolah di SMP. Mereka terbius tayangan "smackdown", gulat gaya bebas yang disiarkan di televisi swasta. Bukan itu saja, saat ini VCD tayangan kekerasan yang sebetulnya hanya akting itu, sudah beredar dan mudah didapatkan di lapak-lapak penjual VCD.
Ini adalah satu bukti bahwa tayangan kekerasan memicu anak menjadi agresif, menirukan adegan yang sebenarnya hanya rekaan untuk menjaring rating belaka. Karena tak mungkin toh, orang dibanting, diinjak, lehernya dipiting dan diputar, atau dipukul pake benda keras, ternyata tidak apa-apa.
Sementara itu, Lativi, stasiun televisi yang menayangkan aksi smackdown sekarang ini, menolak menghentikan tayangan itu. Alasannya, masih terikat kontrak penayangan acara yang diimpor dari Amerika itu.
Tayangan smackdown ini memang "memukau", saat generasi muda kita butuh idola, tampillah jagoan berotot beraksi. Anak-anak tentu berpikir, kalau gerakannya bisa ditiru, bisa "keren" nih.
Saya masih ingat, waktu keponakanku masih berusia balita (kini sudah 16 tahun), nyaris meloncat dari ranjang tingkat paling atas, dengan posisi mau terbang, gara-gara hendak menirukan gerakan Superman --superhero Amerika yang jago terbang. Untunglah bisa kutangkap badannya, sebelum dia benar-benar terjerembab ke lantai.
Reza bukanlah satu-satunya korban. Anak-anak daerah lain juga mengalami cedera akibat aksi berbahaya serupa; smackdown.
Apakah kita musti menunggu jatuhnya korban berikutnya?
Segera hentikan penayangan smackdown, sekaligus merazia VCD-VCD yang menayangkan adegan sangat berbahaya itu! Dan terpenting, orangtua mendampingi dan mengawasi anak-anaknya dengan lebih ketat lagi, guna menghindarkan kejadian serupa terulang lagi.
image
0 Comments:
Post a Comment
<< Home