Wednesday, January 24, 2007

Perempuan Narik Becak

Namanya Jauhari, usianya 45 tahun. Ia sudah empat tahun menarik becak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selain menarik becak, istri petani gurem ini juga jadi buruh cuci.

Istri petani? Ya, Jauhari adalah seorang perempuan penarik becak, sekaligus buruh cuci pakaian. Sehabis mencuci dan menjemur baju-baju pelanggannya, perempuan perkasa ini mulai menarik becak, berkeliling menarik penumpang. Meski hari hujan, Jauhari tetap narik, dengan berbasah-basah, tanpa jas hujan, dan juga tanpa alas kaki (bertelanjang kaki).

Karena pembawaannya yang halus dan berhati-hati dalam membawa becak, banyak perempuan yang memilih jadi penumpangnya. Karena bersimpati, para penumpangnya tak jarang menambah ongkos lebih, Rp 1.000 dari yang dijanjikan.

Penghasilan sebagai buruh cuci sekaligus penarik becak, dirasa cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga Jauhari, yakni Rp 50.000'/hari, setelah dipotong ongkos sewa becak Rp 5.000/hari.

Cita-cita Jauhari adalah memiliki becak sendiri. "Punya beca sendiri enak, nggak usah bayar uang sewa becak lagi," tutur Jauhari kepada tim Good News Trans TV, yang ditayangkan Rabu (24/1).

Salut bagi perjuangan dan kegigihan Ibu Jauhari.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home