Ini Dia Suzuki Jimny 2019
SUATU kali, aku mendapat saran dari seniorku di bidang peliputan, "kalau kamu mau menjadi offroader, mulailah dari kendaraan paling simpel: Suzuki Jimny." Saran serupa dilontarkan offroader legendaris Yuma Wiranata Kusuma, lewat video YouTube.
Hmm, iya juga sih. Jimny menjadi kendaraan 4WD bagi para pemula, karena kompak sehingga mudah dikendarai, dengan transmisi manual 5 percepatan yang simpel, plus part-time 4WD (penggerak 4 rodanya diaktifkan sesuai kebutuhan lewat tuas), dengan mesin kecil (1.000 cc) yang bertenaga namun irit bahan bakar.
Maka tak mengherankan kalau Jimny menjadi kendaraan segala medan yang digemari di seluruh dunia yang kehadiran varian teranyarnya selalu dinanti-nanti. Nah bulan Juli ini, Suzuki Motor Corporation Jepang meluncurkan varian teranyar dari kendaraan kompak berpenggerak 4 rodanya: Suzuki Jimny 2019. Peluncuran Jimny generasi keempat ini dilakukan di Jepang (Tokyo Motor Show 2018), setelah 20 tahun generasi ketiga mengaspal di seluruh dunia.
Apa saja perbedaan Jimny generasi keempat dibanding generasi pendahulunya?
1. Eksterior
Konsep Jimny 2019 adalah modern retro. Desainnya kekinian, tegas, mengotak, dan minimalis. Aura klasik Jimny yang banyak ditunggu-tunggu penggemarnya ini diperkuat dengan lampu utama (head-lamp) bulat, dengan gril kisi-kisi vertikal, serta lampu kabut (fog lamp) mungil di sisi bemper depan.
2. Interior
Sektor kabin Jimny 2019 ini jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Interiornya tampil lebih modern dengan penggunaan sarana hiburan/informasi dengan layar sentuh (touch screen), setir multifungsi, dan AC otomatis. Aura klasik ditampilkan lewat garis-garis tegas dan kotak pada dashboard, diperkuat instrumen panel berbentuk bulat.
3. Performa
Jimny 2019 versi ekspor dibekali mesin 1,5 liter K15B, serupa dengan mesin Suzuki Ertiga 2018. Untuk versi Jepang, selain bermesin 660cc turbo, juga dilengkapi transmisi 5-percepatan manual dan 4-percepatan matik, dengan penggerak part-time 4WD.
Sasis baru bertipe ladder frame (sasis model tangga) -sebagaimana tipe-tipe sebelumnya- dipadukan dengan ALLGrip Pro. Rangka ini lebih rigid, yang memungkinkan Jimny 2019 melaju lebih stabil di segala medan.
Selama puluhan tahun, Jimny digunakan sebagai mobil harian para profesional maupun pehobi di 194 negara, dan telah terjual 285 juta unit di seluruh dunia.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 1970, Jimny menjadi alat transportasi berbagai medan, mulai dari pegunungan hingga kawasan bersalju.
Sejarah Jimny dan Katana di Indonesia
Pada 1970-an, sport utility vehicle (SUV) Indonesia didominasi segmen mini SUV, seperti Daihatsu Taft F10 (Taft bensin) dan Suzuki Jimny LJ80 (Jimny Jangkrik). Kedua tipe jip kompak bermesin kecil itu dibekali kemampuan offroad mumpuni. Beberapa tahun kemudian, Suzuki menghadirkan SJ410 atau SJ40, generasi kedua Jimny.
Pada 1980-an, diproduksi Jimny versi penggerak 2 roda (2WD), yang dinamakan Katana. Alasannya, pemerintah orde baru pada saat itu memberlakukan pajak yang tinggi bagi kendaraan berpenggerak 4 roda, jip, dan SUV. Maka Jimny masuk ke segmen mini multi-purpose vehicle (MPV) lewat Katana. Tak hanya itu, Suzuki juga membuka kesempatan pada industri karoseri lokal untuk membuat berbagai varian Katana, sehingga harga jualnya bisa lebih ditekan lagi.
Selama masa peredarannya, Jimny dan Katana memiliki beragam varian, dengan perbedaan utama pada sektor bodi atau eksterior. Berikut ini berbagai varian Suzuki Jimny dan Katana yang pernah beredar di Indonesia:
Suzuki Jimny SJ410 dan Jimny Samurai (1981 - 1983)
Jimny SJ410 lahir pada 1981, yang kini dikenal sebagai Jimny Trepes alias Jimny beratap rata/pendek. Karena atapnya yang pendek, head room pada bagian interiornya menjadi pendek. Penumpang belakang (di kursi berhadapan) yang bertinggi badan di atas 170 cm, kepalanya mudah mentok ke bagian langit-langit.
Di tahun yang sama, lahir Jimny Samurai SJ413, namun peredarannya terbatas, sehingga unit bekasnya sangat langka. Jika Jimny Trepes mesinnya berkapasitas 1.000cc, Jimny Samurai lebih besar, yakni 1.300cc. Untuk bentuk bodi, keduanya tak berbeda jauh.
Jimny V3/Super Jimny 6 (1984 - 1988)
Pada 1984, posisi Jimny Trepes digantikan Jimny V3 atau Super Jimny 6. Tipe ini menganut atap tinggi atau menggelembung, sehingga masalah kepala penumpang mentok ke langit-langit tak lagi terjadi. Dari segi estetika pun, model eksterior Super Jimny tampak lebih proporsional dan sporty.
Jimny Sierra (1983 - 1985)
Dibandingkan ketiga jenis Jimny di atas, Jimny Sierra terbilang unik. Atap bodi belakangnya menggunakan fiberglass atau kanvas yang dapat dibongkar pasang, sehingga menjadi sebuah mini pick-up, dilengkapi "bando" di tengah interior. Pada 1983 hingga pertengahan 1984, kaca belakang Jimny Sierra masih berukuran kecil, sedangkan mulai pertengahan 1984 hingga 1985, ukuran kacanya diperbesar sehingga visibilitas pengemudi ke arah belakang menjadi baik. Bagian kaca pintu belakang dapat dibuka ke atas, sedangkan bagian bawahnya dibuka ke arah samping. Keunikan Jimny Sierra lainnya adalah frame kaca depan yang dilengkapi engsel, sehingga dapat dilipat ke depan.
Jimny Caribian (2005 - 2007)
Generasi terakhir dari Jimny SJ-Series yang masuk ke Indonesia melalui jalur CBU (competely built-up alias impor utuh) ini bernama Jimny Caribian. Secara penampakan, Jimny berpenggerak 4 roda ini merupakan versi sasis panjang atau long wheelbase, dengan kabin ekstra panjang (extra-cab) sehingga lebih menyerupai sebuah pick-up. Caribian dilengkapi mesin 1,3 liter, sama seperti Samurai, sehingga berkode SJ413.
Caribian banyak digunakan sebagai kendaraan operasional perusahaan tambang, karena kemampuan offroad-nya yang mumpuni dengan konsumsi BBM yang irit.
New Jimny atau Jimny Wide (2017)
New Jimny diperkenalkan sebagai Jimny generasi ketiga di Indonesia. Sebenarnya New Jimny sudah lama beredar di negara asalnya, Jepang, yakni sejak 1997. Sedangkan masuk ke Indonesia baru pada 2017. Harga mini SUV yang dijual secara terbatas ini jauh lebih murah daripada versi CBU, yakni Rp 285-an per unit. Sedangkan lewat jalur Importir Umum (IU) dijual dengan harga lebih Rp 400 jutaan.
Katana Indomobil (1984 - 2006)
Katana Indomobil menjadi varian pertama dari Suzuki Katana yang berpenggerak 2 roda atau 2WD. Sejak keluar pertama, Katana Indomobil sudah menggunakan atap tinggi, lebih tinggi dari Jimny V3. Pada 1989, Katana mengalami penyegaran (facelift), yang ditandai dengan lampu bulat dan mengadopsi transmisi manual 5 percepatan. Mulai 1989, Katana dibagi menjadi empat trim, yakni DX, DX Blitz, GX, dan GX Blitz. Perbedaannya, tipe DX tidak dilengkapi AC dan power steering, dengan jok penumpang (jok belakang) berhadapan. Sedangkan tipe GX jok belakangnya menghadap ke depan, dan AC serta power steering. Sedangkan dua tipe lainnya dengan embel-embel Blitz, dilengkapi suspensi yang lebih lembut dibandingkan tipe GX biasa.
Katana Long BRI (1986 - 1991)
Varian Katana Long BRI merupakan hasil kreasi dari karoseri Adiputro. Sesuai namanya, Katana Long memiliki sasis panjang dengan wheelbase (jarak sumbu roda) serupa seperti Jimny Caribian, namun berbentuk SUV dengan jumlah pintu 3 (dua di depan kiri kanan dan belakang). Dikenal sebagai Katana BRI karena banyak digunakan sebagai kendaraan operasional Bank BRI. Katana Long (Kalong) BRI ini di pasar mobil bekas terbilang langka, tapi tidak selangka Jimny Sierra dan Caribian.
Katana Corsica (1984 - 1995)
Selain Adiputro, karoseri Alexander memproduksi Katana Corsica. Ciri-cirinya, bagian kaca belakang dengan kabin seakan terpisah dari bodi utama, dengan menganut two tone color (dua warna). Selain itu, kedua sisi kaca belakang bagian atas dilengkapi panoramic roof kecil, mirip Land Rover Seri 3 hardtop. Katana Corsica dipasarkan dalam tipe sasis pendek (3 pintu) dan sasis panjang (5 pintu).
Pada Corsica 5 pintu, kaca pintu kabin penumpang menggunakan jendela model naik turun dengan engkol/putaran. Dari samping, desain Corsica ini menyerupai Land Rover Discovery Gen 1.
Katana Country (1991 - 1996)
Katana Country merupakan rakitan perusahaan karoseri, dengan ciri khas stoplamp vertikal yang menempel di body belakang, bukan horizontal di bumper. Dilihat sekilas, desainnya mirip Daihatsu Rocky versi Jepang. Sama seperti Corsica, Katana Coutry juga dibuat dalam sasis pendek dan sasis panjang, keduanya sama-sama memiliki 3 pintu.
Sumber: topgir.net
Foto: chitra car review, carcoops, sherbroke times, performancedrive, topgir.net, valuemd.com
Hmm, iya juga sih. Jimny menjadi kendaraan 4WD bagi para pemula, karena kompak sehingga mudah dikendarai, dengan transmisi manual 5 percepatan yang simpel, plus part-time 4WD (penggerak 4 rodanya diaktifkan sesuai kebutuhan lewat tuas), dengan mesin kecil (1.000 cc) yang bertenaga namun irit bahan bakar.
Maka tak mengherankan kalau Jimny menjadi kendaraan segala medan yang digemari di seluruh dunia yang kehadiran varian teranyarnya selalu dinanti-nanti. Nah bulan Juli ini, Suzuki Motor Corporation Jepang meluncurkan varian teranyar dari kendaraan kompak berpenggerak 4 rodanya: Suzuki Jimny 2019. Peluncuran Jimny generasi keempat ini dilakukan di Jepang (Tokyo Motor Show 2018), setelah 20 tahun generasi ketiga mengaspal di seluruh dunia.
Apa saja perbedaan Jimny generasi keempat dibanding generasi pendahulunya?
1. Eksterior
Konsep Jimny 2019 adalah modern retro. Desainnya kekinian, tegas, mengotak, dan minimalis. Aura klasik Jimny yang banyak ditunggu-tunggu penggemarnya ini diperkuat dengan lampu utama (head-lamp) bulat, dengan gril kisi-kisi vertikal, serta lampu kabut (fog lamp) mungil di sisi bemper depan.
2. Interior
Sektor kabin Jimny 2019 ini jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Interiornya tampil lebih modern dengan penggunaan sarana hiburan/informasi dengan layar sentuh (touch screen), setir multifungsi, dan AC otomatis. Aura klasik ditampilkan lewat garis-garis tegas dan kotak pada dashboard, diperkuat instrumen panel berbentuk bulat.
3. Performa
Jimny 2019 versi ekspor dibekali mesin 1,5 liter K15B, serupa dengan mesin Suzuki Ertiga 2018. Untuk versi Jepang, selain bermesin 660cc turbo, juga dilengkapi transmisi 5-percepatan manual dan 4-percepatan matik, dengan penggerak part-time 4WD.
Sasis baru bertipe ladder frame (sasis model tangga) -sebagaimana tipe-tipe sebelumnya- dipadukan dengan ALLGrip Pro. Rangka ini lebih rigid, yang memungkinkan Jimny 2019 melaju lebih stabil di segala medan.
Selama puluhan tahun, Jimny digunakan sebagai mobil harian para profesional maupun pehobi di 194 negara, dan telah terjual 285 juta unit di seluruh dunia.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 1970, Jimny menjadi alat transportasi berbagai medan, mulai dari pegunungan hingga kawasan bersalju.
Sejarah Jimny dan Katana di Indonesia
Pada 1970-an, sport utility vehicle (SUV) Indonesia didominasi segmen mini SUV, seperti Daihatsu Taft F10 (Taft bensin) dan Suzuki Jimny LJ80 (Jimny Jangkrik). Kedua tipe jip kompak bermesin kecil itu dibekali kemampuan offroad mumpuni. Beberapa tahun kemudian, Suzuki menghadirkan SJ410 atau SJ40, generasi kedua Jimny.
Pada 1980-an, diproduksi Jimny versi penggerak 2 roda (2WD), yang dinamakan Katana. Alasannya, pemerintah orde baru pada saat itu memberlakukan pajak yang tinggi bagi kendaraan berpenggerak 4 roda, jip, dan SUV. Maka Jimny masuk ke segmen mini multi-purpose vehicle (MPV) lewat Katana. Tak hanya itu, Suzuki juga membuka kesempatan pada industri karoseri lokal untuk membuat berbagai varian Katana, sehingga harga jualnya bisa lebih ditekan lagi.
Selama masa peredarannya, Jimny dan Katana memiliki beragam varian, dengan perbedaan utama pada sektor bodi atau eksterior. Berikut ini berbagai varian Suzuki Jimny dan Katana yang pernah beredar di Indonesia:
Suzuki Jimny SJ410 dan Jimny Samurai (1981 - 1983)
Jimny SJ410 lahir pada 1981, yang kini dikenal sebagai Jimny Trepes alias Jimny beratap rata/pendek. Karena atapnya yang pendek, head room pada bagian interiornya menjadi pendek. Penumpang belakang (di kursi berhadapan) yang bertinggi badan di atas 170 cm, kepalanya mudah mentok ke bagian langit-langit.
Di tahun yang sama, lahir Jimny Samurai SJ413, namun peredarannya terbatas, sehingga unit bekasnya sangat langka. Jika Jimny Trepes mesinnya berkapasitas 1.000cc, Jimny Samurai lebih besar, yakni 1.300cc. Untuk bentuk bodi, keduanya tak berbeda jauh.
Jimny V3/Super Jimny 6 (1984 - 1988)
Pada 1984, posisi Jimny Trepes digantikan Jimny V3 atau Super Jimny 6. Tipe ini menganut atap tinggi atau menggelembung, sehingga masalah kepala penumpang mentok ke langit-langit tak lagi terjadi. Dari segi estetika pun, model eksterior Super Jimny tampak lebih proporsional dan sporty.
Jimny Sierra (1983 - 1985)
Dibandingkan ketiga jenis Jimny di atas, Jimny Sierra terbilang unik. Atap bodi belakangnya menggunakan fiberglass atau kanvas yang dapat dibongkar pasang, sehingga menjadi sebuah mini pick-up, dilengkapi "bando" di tengah interior. Pada 1983 hingga pertengahan 1984, kaca belakang Jimny Sierra masih berukuran kecil, sedangkan mulai pertengahan 1984 hingga 1985, ukuran kacanya diperbesar sehingga visibilitas pengemudi ke arah belakang menjadi baik. Bagian kaca pintu belakang dapat dibuka ke atas, sedangkan bagian bawahnya dibuka ke arah samping. Keunikan Jimny Sierra lainnya adalah frame kaca depan yang dilengkapi engsel, sehingga dapat dilipat ke depan.
Jimny Caribian (2005 - 2007)
Generasi terakhir dari Jimny SJ-Series yang masuk ke Indonesia melalui jalur CBU (competely built-up alias impor utuh) ini bernama Jimny Caribian. Secara penampakan, Jimny berpenggerak 4 roda ini merupakan versi sasis panjang atau long wheelbase, dengan kabin ekstra panjang (extra-cab) sehingga lebih menyerupai sebuah pick-up. Caribian dilengkapi mesin 1,3 liter, sama seperti Samurai, sehingga berkode SJ413.
Caribian banyak digunakan sebagai kendaraan operasional perusahaan tambang, karena kemampuan offroad-nya yang mumpuni dengan konsumsi BBM yang irit.
New Jimny atau Jimny Wide (2017)
New Jimny diperkenalkan sebagai Jimny generasi ketiga di Indonesia. Sebenarnya New Jimny sudah lama beredar di negara asalnya, Jepang, yakni sejak 1997. Sedangkan masuk ke Indonesia baru pada 2017. Harga mini SUV yang dijual secara terbatas ini jauh lebih murah daripada versi CBU, yakni Rp 285-an per unit. Sedangkan lewat jalur Importir Umum (IU) dijual dengan harga lebih Rp 400 jutaan.
Katana Indomobil (1984 - 2006)
Katana Indomobil menjadi varian pertama dari Suzuki Katana yang berpenggerak 2 roda atau 2WD. Sejak keluar pertama, Katana Indomobil sudah menggunakan atap tinggi, lebih tinggi dari Jimny V3. Pada 1989, Katana mengalami penyegaran (facelift), yang ditandai dengan lampu bulat dan mengadopsi transmisi manual 5 percepatan. Mulai 1989, Katana dibagi menjadi empat trim, yakni DX, DX Blitz, GX, dan GX Blitz. Perbedaannya, tipe DX tidak dilengkapi AC dan power steering, dengan jok penumpang (jok belakang) berhadapan. Sedangkan tipe GX jok belakangnya menghadap ke depan, dan AC serta power steering. Sedangkan dua tipe lainnya dengan embel-embel Blitz, dilengkapi suspensi yang lebih lembut dibandingkan tipe GX biasa.
Katana Long BRI (1986 - 1991)
Varian Katana Long BRI merupakan hasil kreasi dari karoseri Adiputro. Sesuai namanya, Katana Long memiliki sasis panjang dengan wheelbase (jarak sumbu roda) serupa seperti Jimny Caribian, namun berbentuk SUV dengan jumlah pintu 3 (dua di depan kiri kanan dan belakang). Dikenal sebagai Katana BRI karena banyak digunakan sebagai kendaraan operasional Bank BRI. Katana Long (Kalong) BRI ini di pasar mobil bekas terbilang langka, tapi tidak selangka Jimny Sierra dan Caribian.
Katana Corsica (1984 - 1995)
Selain Adiputro, karoseri Alexander memproduksi Katana Corsica. Ciri-cirinya, bagian kaca belakang dengan kabin seakan terpisah dari bodi utama, dengan menganut two tone color (dua warna). Selain itu, kedua sisi kaca belakang bagian atas dilengkapi panoramic roof kecil, mirip Land Rover Seri 3 hardtop. Katana Corsica dipasarkan dalam tipe sasis pendek (3 pintu) dan sasis panjang (5 pintu).
Pada Corsica 5 pintu, kaca pintu kabin penumpang menggunakan jendela model naik turun dengan engkol/putaran. Dari samping, desain Corsica ini menyerupai Land Rover Discovery Gen 1.
Katana Country (1991 - 1996)
Katana Country merupakan rakitan perusahaan karoseri, dengan ciri khas stoplamp vertikal yang menempel di body belakang, bukan horizontal di bumper. Dilihat sekilas, desainnya mirip Daihatsu Rocky versi Jepang. Sama seperti Corsica, Katana Coutry juga dibuat dalam sasis pendek dan sasis panjang, keduanya sama-sama memiliki 3 pintu.
Sumber: topgir.net
Foto: chitra car review, carcoops, sherbroke times, performancedrive, topgir.net, valuemd.com
4 Comments:
Wah keren nih buat off road
Iya kang, offroad ringan (untuk yang standar). Jauh lebih nyaman dari pendahulunya. :)
Grillnya mirip jeep yah
Iya. Beda di jumlah. Jeep 7 lubang, Jimny 5 lubang.
Post a Comment
<< Home