Wednesday, July 21, 2004

Tukang Foto

Di kantor pekerjaan saya lebih banyak menulis ketimbang moto. Tapi, di kampung saya, saya dikenal sebagai "tukang fotonya RT". Awalnya, waktu 17-an dua tahun lalu, saya berinisiatif mengabadikan acara pesta rakyat tahunan itu dengan kamera Nikon FM-10 saya. Filmnya saya beli sendiri. Hasilnya, saya bagikan kepada tetangga yang kebetulan gambarnya ada pada foto itu.

Ternyata, pas ada acara 17-an tahun berikutnya, saya didaulat sebagai "Seksi Dokumentasi". Tentu saja, yang dimaksud adalah juru foto acara itu. Bukan hanya acara peringatan hari kemerdekaan, acara lain pun, seperti Maulid Nabi, sunatan anak tetangga, saya selalu diundang...sebagai juru foto!

"Profesi" juru foto amatiran ini tercium pula di kalangan teman-teman CNI. Pasalnya, saya pernah bawa kamera digital pinjaman dari kantor untuk memotret acara mereka. Lalu, saya pun didaulat jadi tukang foto insidental pada acara-acara terbatas.

Sarno dan Tiger 2000 KKSM (tianarief)
Sewaktu mitra-mitra saya main ke rumah, upline Sarno, saya tawari untuk berfoto di atas sadel Honda Tiger 2000 miliknya, yang didapat dari CNI sebagai Komisi Kepemilikan Sepeda Motor (KKSM). Tentu saja dia senang berpose dengan motor kebanggaannya. Saya mengabadikannya dalam enam jepretan. "Foto ini mau saya buat slide untuk presentasi," katanya. Kapan ya gantian saya yang difoto di atas motor saya sendiri?


0 Comments:

Post a Comment

<< Home