Side Blog
Side Blog
Ternyata, ngeblog bukan urusan bokap-bokap yang hobinya kayak anak muda (ya, ngeblog itulah). Anakku juga perlu ngeblog. Setidaknya itu anggapan ibunya. Lalu, kubuatkan template baru, "Amazing Fay".
Kenapa "Amazing Fay" (Fay yang mengagumkan)?
Aku anggap, Fay anak yang luar biasa. Meski dokter jauh-jauh hari memvonisnya sebagai anak autis, perkembangan Fay terbilang luar biasa. *Jangan samakan dengan anak-anak normal sebayanya yang sudah bisa "ini-itu"*
Mulai dari nggak bisa bicara sama sekali. Sampai --pada usia enam tahun ini-- bisa menyampaikan keinginannya secara verbal, meski dengan satu-dua patah kata dengan pelafalan yang masih cadel.
Yang mengagumkan, daya tangkapnya. Sekali diberi instruksi, saat terapi di rumah (sebagai tindak lanjut dari terapi di sebuah tempat terapi di Depok), Fay hanya diberi instruksi sekilas untuk mengindentifikasi, mencocokkan, atau menyebutkan nama-nama benda satu demi satu, bahkan berhitung (menjumlahkan) sederhana, ternyata Fay mampu melakukannya dengan baik. Meski konsentrasinya sering terpecah karena suka asyik di dunianya sendiri.
Hari demi hari, bulan demi bulan, perkembangan Fay dicatat, diamati. Meski tingkah polahnya sering bikin jengkel ortunya, bahkan sampai frustrasi, kami tetap kagum terhadap perkembangannya. Dengan satu harapan: kelak dia mampu hidup mandiri bersosialisasi, sesuai dengan kesanggupannya. Amin!
Jakarta, Jul 2
Ternyata, ngeblog bukan urusan bokap-bokap yang hobinya kayak anak muda (ya, ngeblog itulah). Anakku juga perlu ngeblog. Setidaknya itu anggapan ibunya. Lalu, kubuatkan template baru, "Amazing Fay".
Kenapa "Amazing Fay" (Fay yang mengagumkan)?
Aku anggap, Fay anak yang luar biasa. Meski dokter jauh-jauh hari memvonisnya sebagai anak autis, perkembangan Fay terbilang luar biasa. *Jangan samakan dengan anak-anak normal sebayanya yang sudah bisa "ini-itu"*
Mulai dari nggak bisa bicara sama sekali. Sampai --pada usia enam tahun ini-- bisa menyampaikan keinginannya secara verbal, meski dengan satu-dua patah kata dengan pelafalan yang masih cadel.
Yang mengagumkan, daya tangkapnya. Sekali diberi instruksi, saat terapi di rumah (sebagai tindak lanjut dari terapi di sebuah tempat terapi di Depok), Fay hanya diberi instruksi sekilas untuk mengindentifikasi, mencocokkan, atau menyebutkan nama-nama benda satu demi satu, bahkan berhitung (menjumlahkan) sederhana, ternyata Fay mampu melakukannya dengan baik. Meski konsentrasinya sering terpecah karena suka asyik di dunianya sendiri.
Hari demi hari, bulan demi bulan, perkembangan Fay dicatat, diamati. Meski tingkah polahnya sering bikin jengkel ortunya, bahkan sampai frustrasi, kami tetap kagum terhadap perkembangannya. Dengan satu harapan: kelak dia mampu hidup mandiri bersosialisasi, sesuai dengan kesanggupannya. Amin!
Jakarta, Jul 2
posted by Tian Arief at 11:30 AM
0 Comments:
Post a Comment
<< Home