Kala Panas Itu Menyerang (versi kantor)
"JAKARTA panas ya?" keluh seorang teman. Kalau dia bilang begitu di luar sana, sangat dimaklumi, karena Jakarta sejak "zaman kuda gigit besi" memang sudah panas. Tapi, ini di dalam ruangan tempat kami kerja, padahal AC dalam keadaan hidup. Lho?
Kami menduga, sejak beberapa hari lalu, ada yang tidak beres dengan AC ruangan kami. Ruangan seukuran 4x5 meter ini terasa begitu panas, pengap, bahkan membuat kepala pusing kalau duduk berlama-lama di dalamnya. Karena itu, saya sering-sering keluar-masuk ruangan, atau tetirah di perpustakaan yang sejuk, sambil baca-baca setumpukan koran hari ini dan majalah terbaru.
Begitu supervisor bagian umum datang, kami langsung mengadu. Aku bilang, "Mas, ini udara AC sudah kotor, sudah beracun, mengandung Arsen." Ee, dia malah ketawa.
Kami menduga, sejak beberapa hari lalu, ada yang tidak beres dengan AC ruangan kami. Ruangan seukuran 4x5 meter ini terasa begitu panas, pengap, bahkan membuat kepala pusing kalau duduk berlama-lama di dalamnya. Karena itu, saya sering-sering keluar-masuk ruangan, atau tetirah di perpustakaan yang sejuk, sambil baca-baca setumpukan koran hari ini dan majalah terbaru.
Begitu supervisor bagian umum datang, kami langsung mengadu. Aku bilang, "Mas, ini udara AC sudah kotor, sudah beracun, mengandung Arsen." Ee, dia malah ketawa.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home