Taraweh di Masa Lalu
Sepertinya lumrah, hampir setiap shalat taraweh di masjid manapun, selalu diramaikan celotehan dan canda anak-anak. Tak jarang, ulah mereka mengganggu kekhusuan jamaah dewasa dalam melaksanakan sunnah di bulan Ramadhan itu.
Di mushalla sementara perumahanku --maklum, kami sedang merintis pembangunan masjid, karena developernya tak bertanggung jawab menyediakan fasilitas sarana ibadah-- ocehan anak-anak di waktu shalat taraweh sudah jadi "menu sehari-hari". Teguran dan ancaman pengurus masjid, tak mempan menghentikan ocehan mereka. Saya amati, mereka "hanya" mengobrol dan bercanda biasa. Hanya? Ya, jika dibanding kenakalan kami sewaktu anak-anak di Bandung, sekitar 25 tahun lalu. *astaghfirullah*
Sekadar berbagi cerita nostalgia.;) Sewaktu masuk SMP, saya dan teman-teman merasa "diwajibkan" mengikuti shalat taraweh di masjid. Betapa tidak, guru agama kami memberi tugas mengisi buku ceramah, plus tanda tangan penceramah. Jadilah kami melaksanakan taraweh setiap malam di bulan Ramadhan. Tapi apa yang terjadi?
Karena taraweh di masjid terdekat 23 rakaat (plus witir), sedangkan kami maunya 11 rakaat (plus witir), kami hanya ikut shalat yang 11 rakaat. Selama menunggu imam dan jamaah lain melaksanakan rakaat lainnya, kami bercanda. Bukan sekadar mengobrol atau ribut, tapi kami main dorong-dorongan, hingga jamaah satu shaf hampir roboh dibuatnya. Teman yang serius shalat 23 rakaat, tak luput dari ulah kami --para "setan" penggoda. Ada aja caranya. Misalnya, selagi dia sujud, kami tarik kakinya sampai lurus. Bisa dibayangkan, dia shalat sambil tiarap! (astaghfirullah kalau ingat kelakuan dulu)
Atau, main lempar kolor (celana dalam laki-laki yang terbuat dari kain menyerupai celana pendek) yang dilepaskan pemiliknya --bapak-bapak-- selagi dia shalat. Bisa dibayangkan, kalau kolor itu mengenai muka. Ya Allah, ampunilah kami semua. Mudah-mudahan itu tidak terulang lagi pada generasi sekarang.
Di mushalla sementara perumahanku --maklum, kami sedang merintis pembangunan masjid, karena developernya tak bertanggung jawab menyediakan fasilitas sarana ibadah-- ocehan anak-anak di waktu shalat taraweh sudah jadi "menu sehari-hari". Teguran dan ancaman pengurus masjid, tak mempan menghentikan ocehan mereka. Saya amati, mereka "hanya" mengobrol dan bercanda biasa. Hanya? Ya, jika dibanding kenakalan kami sewaktu anak-anak di Bandung, sekitar 25 tahun lalu. *astaghfirullah*
Sekadar berbagi cerita nostalgia.;) Sewaktu masuk SMP, saya dan teman-teman merasa "diwajibkan" mengikuti shalat taraweh di masjid. Betapa tidak, guru agama kami memberi tugas mengisi buku ceramah, plus tanda tangan penceramah. Jadilah kami melaksanakan taraweh setiap malam di bulan Ramadhan. Tapi apa yang terjadi?
Karena taraweh di masjid terdekat 23 rakaat (plus witir), sedangkan kami maunya 11 rakaat (plus witir), kami hanya ikut shalat yang 11 rakaat. Selama menunggu imam dan jamaah lain melaksanakan rakaat lainnya, kami bercanda. Bukan sekadar mengobrol atau ribut, tapi kami main dorong-dorongan, hingga jamaah satu shaf hampir roboh dibuatnya. Teman yang serius shalat 23 rakaat, tak luput dari ulah kami --para "setan" penggoda. Ada aja caranya. Misalnya, selagi dia sujud, kami tarik kakinya sampai lurus. Bisa dibayangkan, dia shalat sambil tiarap! (astaghfirullah kalau ingat kelakuan dulu)
Atau, main lempar kolor (celana dalam laki-laki yang terbuat dari kain menyerupai celana pendek) yang dilepaskan pemiliknya --bapak-bapak-- selagi dia shalat. Bisa dibayangkan, kalau kolor itu mengenai muka. Ya Allah, ampunilah kami semua. Mudah-mudahan itu tidak terulang lagi pada generasi sekarang.
1 Comments:
Aduh..nuakale rek..rek..;)
Fay..ojo nakal koyo bapak yo nduk..:)
Nah lo..hehehehe..kena bahasa jawa nih..bingung gak..?
Mas..aku juga ingat banget dulu waktu kecil..pergi tarawih ama eyang, dan sepupuku..pas itu mushalanya panaaass banget..jadi..aku dan sepupuku tarawih mendahului imamnya :D
Begitu imam selesai al fatihah kan baca surat pendek tuh..tapi karena panas kerasa lamaa banget..jadi aku dan sepupuku itu cepet2an baca surat pendek yg lain..yg cepet misalnya surat al ikhlas atau an naas gitu..terus ruku' duluan..:)) sujud duluan..:)) dan BINGO..!! kita selesai shalat duluan dari imam dan jamaah...:))
Sambil nunggu shalat tarawih berikutnya ( 2 rakaat berikutnya)..kita ngobrol2 aja berdua..heheheh...dodol ya..;p
Bunda Shafiya
http://keluargazulkarnain.blogspot.com
Post a Comment
<< Home