Wednesday, December 01, 2004

Makan Sambil "Berdarah-darah"

Ada trend baru makan siang di Warung Tegal alias Warteg sekarang; dg tambahan "menu" perut tertusuk pisau belati, kaki tertembus timah panas, bahkan kepala lepas dari lehernya. Dan, tentu saja, semuanya berdarah-darah. Hiiiiy!

Ini fakta Bung! Setiap waktu makan siang, televisi swasta kita menyajikan acara yang sebetulnya biasa-biasa saja (news) tapi content-nya menyeramkan bahkan sadistis.

Seperti yang saya alami waktu makan siang beberapa menit lalu di sebuah Warteg depan kuburan di Empang Tiga, Jaksel. Selagi mulut menyuap nasi, dari pesawat televisi kecil yang disetel keras-keras di atas etalase kaca, saya mendengar penyiar acara "Sergap" RCTI tentang kasus pembunuhan super sadis; penganiayaan, pemerkosaan plus mutilasi!

Meski sedang konsentrasi pada makan siang, mau gak mau, telinga mendengar detil kisah sadis di Palembang itu, sambil sudut mata sesekali melihat ke layar kaca.

Dengan santainya, seorang pemuda yang sedang makan dengan temannya, sambil menyuap nasi, dengan nada datar bilang: "Jadi, mayat itu kepalanya lepas ya?"

Bisakah televisi swasta kita tak menayangkan acara kriminal yang sadis, atau penyajiannya diperhalus, atau tidak ditayangkan pas jam makan siang?

Bisakah pemirsa, termasuk kita sendiri tidak membiasakan diri menonton acara seperti itu, karena bagaimana pun akan berdampak buruk bagi anak-anak (imitasi)?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home