Friday, April 28, 2017

Mengetes Mini SUV-nya Suzuki

Suzuki Ignis, mobil kompak yang diimpor secara utuh dari India, kendati bentuknya mungil, tidak disebut mobil perkotaan (city car) atau mobil berpantat tepos (hatchback). Suzuki menamakannya sebagai "Urban SUV". Itu karena jarak terendah ke tanah (ground clearance)-nya terbilang tinggi, yakni 180 mm. Hampir sama dengan New Suzuki Jimny -SUV sejati- yang ground clearance-nya 190  mm. Dengan radius putar kecil (4,7 meter), mobil ini bisa menjadi city car plus, karena diklaim tak terlalu takut menghadapi banjir yang sering melanda perkotaan. Ini laporan test drive yang kutulis, setelah seharian bersama varian teranyar Suzuki ini; 

Menjadi Kaum Urban Bersama Suzuki Ignis

GATRA - Wednesday, 26 April 2017 18:32


Jakarta, GATRAnews - Predikat Urban SUV (Sport Utility Vehicle) yang disematkan PT Suzuki Indomobil Sales pada produk teranyarnya, Suzuki Ignis, dibuktikan pada test drive bertajuk "Urban Race", yang digelar di Kota Jakarta, Selasa (25/4). Sebanyak 40 jurnalis dari berbagai media menguji keandalan mobil hatchback bermesin K12M 1.2 liter (sama dengan mesin Suzuki Splash) di keramaian lalu lintas Ibu Kota, sekaligus merekonstruksi gaya hidup kaum urban Jakarta.

Pertama melihat sosoknya, Suzuki Ignis ini mengusung konsep Clam Shell Bonnet yang tampak stylish dan modern. Grille depan dirancang memanjang, mencakup lampu utamanya. Lampu utamanya mengingatkan pada desain lampu salah satu kendaraan produksi Eropa, yang rapi dan mewah. Dari sisi samping, tampak sekali ciri khas SUV kompak yang berpostur tinggi. Pada sektor belakang, terdapat over fender dan High Mount Stop Lamp berteknologi LED dan Rear Combination Lamps, yang seimbang dengan lekuk bodi belakang Suzuki Ignis, yang lagi-lagi mengingatkan pada desain kendaraan Eropa.

Perjalanan 14 unit Suzuki Ignis tipe GX (tipe tertinggi) bertransmisi manual (M/T) dan AGS (Auto Gear Shift atau Automated Manual Transmission/AMT) itu dimulai dan diakhiri di Art Hotel Thamrin Jakarta Pusat. Sehari penuh, GATRA CARS merasakan bagaimana kehidupan kaum urban Jakarta, mulai dari pilihan kendaraan mereka yang kompak dan irit BBM, dan menyambangi tempat-tempat gaul semisal adventure park dan mal. GATRA CARS bersama seorang rekan jurnalis lainnya, mengendarai Ignis tipe transmisi manual 5 percepatan.

Tujuan pertama adalah Houbii, urban adventure park yang berlokasi di Pondok Indah Jakarta Selatan. Di fasilitas olahraga outbond yang berada di dalam ruangan (indoor) itu, para jurnalis ditantang untuk melakukan permainan kaum urban masa kini: ninja games yang melewati berbagai halangan dan rintangan. Sebuah permainan yang benar-benar menguras stamina.

Dalam perjalanan menuju kawasan elit di Jakarta Selatan itu, jalur yang diambil adalah Thamrin-Tanah Abang-Arteri Pondok Indah. Kami melewati jalur yang super sibuk khas Pasar Tanah Abang, yang didominasi gerobak-gerobak barang. Suzuki Ignis yang kami kendarai melaju pelan membelah padatnya arus lalu lintas, namun berkat dimensinya yang mungil (3.700 mm x 1.690 mm x 1.595 mm), mobil ini lincah enak diajak bermanuver, hingga berhasil meloloskan diri dari situasi yang menjadi "santapan" keseharian kaum urban.

Selepas Pasar Tanah Abang, bodi mungil Ignis yang berdapur pacu 1.197 cc dengan daya maksimum 83/6.000 RPM, yang menghasilkan torsi 113 Nm/4.200 RPM, melesat enteng di jalur yang ramai lancar itu, menuju arah selatan. Kami tak merasa khawatir memacu  kendaraan, karena Ignis sudah dibekali fitur Dual SRS Airbag, Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD), serta Brake Assist, yang membuat kinerja pengereman menjadi maksimal.

Selain itu, kami dimanjakan bucket seat yang seakan "memeluk" punggung dan headrest yang dapat disetel ketinggiannya, sehingga perjalanan perjalanan di dalam kota yang penuh hambatan itu tidak terasa menyiksa. Apalagi kendaraan yang kami kendarai dibekali Head Unit yang dilengkapi beberapa fitur hiburan, seperti radio dan pemutar musik CD atau USB dengan format MP3 atau WMA, sehingga akan membuat pengguna bisa memainkan musik favorit sambil berkendara.

Namun warna putih di atas hitam pada dashboard, terasa menyilaukan mata. Untunglah ada aksen sewarna bodi pada bagian Doortrim dan konsol tengah, lengkap dengan simbol setrip tiga khas Suzuki Ignis dan Suzuki Fronte.

Memasuki kawasan Pondok Indah, kami dengan mudah menemukan lokasi Houbii, untuk kemudian melakukan permainan yang mengandalkan kekuatan fisik dan strategi, sekadar refreshing melepaskan diri dari rutinitas yang melelahkan. Usai bermain, hari menjelang sore, dan hujan turun membasahi bumi.

Kami beriringan menuju Pondok Indah Mall (PIM) 2, untuk melakukan kebiasaan kaum urban Jakarta: nge-mall. Jarak dari Houbii menuju PIM 2 yang tak seberapa jauh, ditempuh lebih dari setengah jam, karena macetnya lalu lintas di bundaran Pondok Indah. Guyuran hujan yang tidak terlalu deras di kaca depan, cukup ditangkal wiper dengan pilihan interval 2 - 3 detik. 

Atas instruksi polisi yang bertugas, kami berputar arah sebelum bundaran. Memutar 180 derajat itu dilakukan dengan mudah, tanpa memakan ruang yang banyak, mengingat radius putar Ignis terbilang kecil, yakni 4,7 meter.

Usai nge-mall, hari sudah gelap disertai hujan. Kami berjalan beriringan menembus kemacetan di jam pulang kantor itu. Lampu utama LED projector memberi penerangan maksimal, tanpa menyilaukan kendaraan dari arah sebaliknya.

Karena kami harus tetap menjaga jarak agar tidak terpisah satu dengan lainnya, tak jarang kendaraan harus direm agak mendadak. Namun ABS, yang merupakan perlengkapan standar tipe Ignis yang kami kendarai, membuat pengereman terasa lembut.

Pada jalan yang tidak rata karena ada proyek konstruksi jembatan layang, bantingannya tidak heboh, berkat suspensi McPherson Strut dengan coil spring pada suspensi depan dan Torsion Beam dengan coil spring pada suspensi belakang.

Setelah menembus kemacetan yang "sudah menjadi tradisi", kami pun tiba di tujuan akhir, yakni Art Hotel Thamrin, dengan perasaan senang, karena sudah mendapatkan pengalaman baru mengendarai mini crossover pertama di Indonesia yang membidik pasar kaum urban.

Reporter: Tian Arief

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home