Hutan
Menjadi mitra CNI secara penuh (full time) --tak punya pekerjaan lain selain mitra CNI-- perlu perjuangan. Apalagi dia seorang kepala keluarga yang dituntut menafkahi anggota keluarganya di rumah. Simak saja pengalaman Hamdan Nasution, Ruby Agency Manager CNI dari Padangsidempuan, Sumatera Utara.
Hamdan, kepada CNI News edisi Mei 2004, mengisahkan pengalamannya saat merintis usaha MLM CNI. Menurutnya, setiap hari ia berkeliling dari kampung ke kampung, menenteng tas berisi produk-produk CNI. Sebagian orang mengejeknya dengan julukan "dokter CNI". Tapi pemberian gelar yang bernada merendahkan itu tak membuatnya menyerah dalam membangun bisnis ini.
"Setiap hari saya dan istri pergi ke desa-desa melintasi bukit dan hutan untuk satu tujuan: minimal ada tiga orang yang bergabung jadi mitranya setiap harinya," kisahnya. Hamdan mengaku tak menjadikan hujan lebat atau daerah angker sebagai halangan untuk menekuni bisnis ini. "Alhamdulillah, sekarang target prospek saya bukan hanya tersebar di desa-desa, tapi sudah merambah sampai ke kota kabupaten," katanya lega. Orangtuanya, kata Hamdan, yang awalnya kurang suka dengan usaha ini, sekarang justru sangat mendukung. Selamat, Pak Hamdan!
Jakarta, June 16
Menjadi mitra CNI secara penuh (full time) --tak punya pekerjaan lain selain mitra CNI-- perlu perjuangan. Apalagi dia seorang kepala keluarga yang dituntut menafkahi anggota keluarganya di rumah. Simak saja pengalaman Hamdan Nasution, Ruby Agency Manager CNI dari Padangsidempuan, Sumatera Utara.
Hamdan, kepada CNI News edisi Mei 2004, mengisahkan pengalamannya saat merintis usaha MLM CNI. Menurutnya, setiap hari ia berkeliling dari kampung ke kampung, menenteng tas berisi produk-produk CNI. Sebagian orang mengejeknya dengan julukan "dokter CNI". Tapi pemberian gelar yang bernada merendahkan itu tak membuatnya menyerah dalam membangun bisnis ini.
"Setiap hari saya dan istri pergi ke desa-desa melintasi bukit dan hutan untuk satu tujuan: minimal ada tiga orang yang bergabung jadi mitranya setiap harinya," kisahnya. Hamdan mengaku tak menjadikan hujan lebat atau daerah angker sebagai halangan untuk menekuni bisnis ini. "Alhamdulillah, sekarang target prospek saya bukan hanya tersebar di desa-desa, tapi sudah merambah sampai ke kota kabupaten," katanya lega. Orangtuanya, kata Hamdan, yang awalnya kurang suka dengan usaha ini, sekarang justru sangat mendukung. Selamat, Pak Hamdan!
Jakarta, June 16
0 Comments:
Post a Comment
<< Home