Wednesday, June 23, 2004

4,3 triliun

4,3 triliun

Kebayang gak, berapa banyak uang sebanyak Rp 4,3 triliun? Itu sama dengan Rp 4.300.000.000.000 alias 4.300 miliar! Kalau itu uang Rp 10 ribuan yang disusun ke atas, berapa ya tingginya? Mungkin bisa setinggi pohon kelapa. :D Atau, kalau dibeliin beras, berapa truk kontainer ya?

Tapi kalau uang itu hilang begitu saja atau terbakar, gimana ya? Tentu saja sangat disayangkan!

Selain boros, asap rokok juga mengganggu orang lain (www.ilo.org)Uang sebanyak itu --yang diungkapkan dalam seminar sehari "Rokok dan Kemiskinan", yang diselenggarakan Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3) beberapa waktu lalu di Jakarta-- HABIS DIBAKAR DALAM BENTUK ROKOK.

Disebutkan, Indonesia menempati urutan ke-5 sebagai negara-negara pengonsumsi tembakau tertinggi di dunia. Prevalensi merokok penduduk dewasa usia 15 tahun ke atas di negara ini meningkat dari 26,9 persen pada tahun 1995, menjadi 31,5 persen di tahun 2001.

Menurut peneliti, ini disebabkan meningkatnya prevalensi merokok kaum pria, dari 53,4 persen menjadi 62,2 persen. Penduduk pedesaan mempunyai prevalensi merokok lebih tinggi 34 persen dibandingkan penduduk perkotaan, yakni 28,2 persen. Sedangkan perokok laki-laki tanpa pendidikan atau tidak lulus mencapai 73 persen.

Masalah harga, satu bungkus rokok di Indonesia pada 1999 seharga 0,52 dolar AS, lebih rendah dibanding di Singapura yang harganya 3,08 dolar, diikuti Malaysia (0,76 dolar) dan Thailand (0,73 dolar).

Selain itu, di Indonesia rokok begitu gampang didapat oleh orang tak berduit sekalipun, karena bisa dibeli secara eceran (batangan) dengan harga hanya Rp 350-400 per batang.

Lebih parah lagi, jumlah penduduk miskin Indonesia pada 2000 mencapai 40 juta jiwa, dengan prevalensi merokok 30 persen. Bila dirupiahkan, besar uang yang DIBAKAR keluarga miskin mencapai Rp 4,3 triliun per tahun. Nah lho!

Sumber: CNI Bisa

(Bersambung)

Jakarta, June 23

0 Comments:

Post a Comment

<< Home