Monday, August 09, 2004

Danau Laut Tawar

Danau Laut Tawar (Aceh Tourism) Saya jadi teringat pengalaman ke Danau Laut Tawar di Tankengon, Aceh Tengah, setelah mengedit berita mahasiswa Unsyiah, Sadikin, yang berhasil merenangi lebar danau itu sejauh 5,5 km dalam tempo 2 jam 16 detik (baca Gatra.com). Pemuda kelahiran Aceh Tengah 27 tahun lalu itu merupakan perenang pertama yang berhasil melintasi danau terbesar di Provinsi NAD itu, sampai dua bupati setempat menyaksikan atraksinya itu. Setelah keberhasilannya ini, Sadikin, yang ingin orang-orang turut melestarikan obyek wisata alam ini, akan bikin atraksi baru yang lebih heboh: merenangi panjang danau ini sejauh 17 kilometer!

Pada 1989, sewaktu Aceh masih relatif aman, karena GAM masih sembunyi jauh di dalam hutan, saya sempat mengunjungi Danau Laut Tawar. Mengapa disebut laut, padahal jelas-jelas danau yang berair tawar?

Menurut penduduk setempat, itu disebabkan luasnya danau ini (17 x 5,5 km = 93,5 km2), sehingga mereka mengibaratkannya sebagai laut berair tawar.

Danau Laut Tawar (Aceh Tourism) Waktu itu, saya menyaksikan keindahan danau yang terbentuk kaldera gunung berapi ini dari sisi Hotel Pangeran, satu-satunya hotel berbintang di sana. Nun jauh di seberang sana, ada gugusan perbukitan menghijau yang curam. Air danau yang berwarna biru terang, sangat cocok untuk berenang dan memancing ikan depik --ikan khas Danau Laut Tawar.


Kita juga bisa menyaksikan keindahan danau dengan menyusuri jalan yang mengitari danau itu. Tapi, bagi yang tidak kuat hawa dingin, sebaiknya membawa jaket, karena danau itu berada di ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home