Jabal Akbar
Dua minggu terakhir, saya sibuk dengan tugas rutin yang semakin mendesak. Apalagi ada peristiwa pengeboman di Jalan HR Rasuna Said Kuningan Jakarta, berita untuk Gatra.com mengalir terus "tanpa sempat menghela napas sedetik pun". :P
Kabar gembira, Gatra.com sebentar lagi bisa diakses melalui SMS. Mulai kemarin, uji coba pengiriman taicing (intisari berita), sudah dilakukan. Ini juga yang membuat kesibukan saya bertambah, karena harus kerja dua kali: menulis berita reguler dan mengisi berita untuk SMS.
Kalau bercerita seminggu ke belakang, 4-5 September lalu saya menyempatkan diri ikut acara Jambore Jejak Petualang off air TV7 di Alun-alun Suryakencana Gunung Gede (2.750 meter dpl) bersama maskotnya, Riyanni Djangkaru. Acara itu terbuka bagi umum, diikuti sekitar 600 pemuda-pemudi pencinta alam yang ngefans acara itu --mereka menamakan diri sebagai JPers. Saya datang sebagai wakil tidak resmi dari pers, karena memang tidak ada wartawan yang diundang (kecuali media satu grup dengan TV7).
Soal naik gunung memang sudah hobi, meski hanya gunung-gunung di sekitar tempat saya tinggal dan menuntut ilmu (Bandung dan sekitarnya, atau sebatas Jawa Barat). Tapi itu dulu, sekitar 10 sampai 12 tahun lalu, ketika masih aktif kuliah. Kenapa nekad mau naik gunung lagi setelah pensiun sekitar 10 tahun? Terus terang, meski gunung-gunung utama di Jawa Barat sudah saya daki, yang namanya Jabal Akbar alias Gunung Gede, belum pernah saya mampiri.
Hasilnya, meski sudah berlatih lari dan jalan jauh selama tiga hari berturut-turut, tetap saja paha dan betis pegal-pegal selama seminggu. :P
Kabar gembira, Gatra.com sebentar lagi bisa diakses melalui SMS. Mulai kemarin, uji coba pengiriman taicing (intisari berita), sudah dilakukan. Ini juga yang membuat kesibukan saya bertambah, karena harus kerja dua kali: menulis berita reguler dan mengisi berita untuk SMS.
Kalau bercerita seminggu ke belakang, 4-5 September lalu saya menyempatkan diri ikut acara Jambore Jejak Petualang off air TV7 di Alun-alun Suryakencana Gunung Gede (2.750 meter dpl) bersama maskotnya, Riyanni Djangkaru. Acara itu terbuka bagi umum, diikuti sekitar 600 pemuda-pemudi pencinta alam yang ngefans acara itu --mereka menamakan diri sebagai JPers. Saya datang sebagai wakil tidak resmi dari pers, karena memang tidak ada wartawan yang diundang (kecuali media satu grup dengan TV7).
Soal naik gunung memang sudah hobi, meski hanya gunung-gunung di sekitar tempat saya tinggal dan menuntut ilmu (Bandung dan sekitarnya, atau sebatas Jawa Barat). Tapi itu dulu, sekitar 10 sampai 12 tahun lalu, ketika masih aktif kuliah. Kenapa nekad mau naik gunung lagi setelah pensiun sekitar 10 tahun? Terus terang, meski gunung-gunung utama di Jawa Barat sudah saya daki, yang namanya Jabal Akbar alias Gunung Gede, belum pernah saya mampiri.
Hasilnya, meski sudah berlatih lari dan jalan jauh selama tiga hari berturut-turut, tetap saja paha dan betis pegal-pegal selama seminggu. :P
0 Comments:
Post a Comment
<< Home