Friday, January 20, 2006

Rokok dan Angka

Mari "bermain-main" angka. Dari majalah Gatra...

Rokok, Kesehatan, dan Pemerintah

PRODUKSI rokok tahun 2005 mencapai 220 milyar batang, atau meningkat 8% dari tahun sebelumnya --202 milyar batang. Produksi tertinggi terjadi tahun 2000 sebesar 232,46 milyar batang.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2002 menunjukkan, konsumsi rokok di Indonesia 215 milyar batang. Jika sebatang rokok Rp 500, maka duit yang dibakar lebih dari Rp 107 trilyun. Tingkat konsumsi rokok di Indonesia adalah 409.056 batang tiap menit, nilainya lebih dari Rp 200 juta.

Tim Penanggulangan Masalah Tembakau, Departemen Kesehatan RI, melaporkan bahwa sedikitnya 9,2% dari 3.320 kematian pada 2001 akibat tembakau. Sedikitnya 57% rumahtangga di Indonesia punya satu perokok dan 91,8% merokok di rumah.

Akibatnya, sedikitnya 43 juta anak berusia 0-14 tahun terkena paparan asap rokok yang menjadikan mereka rentan terkena infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga tengah, dan asma.

Meski sumber penyakit, pemerintah sangat berharap pada cukai tokok. Penerimaan cukai rokok tahun ini mencapai Rp 33,054 trilyun. "Produksi rokok menyumbang pendapatan terbesar," kata Eddy Abdurrahman, Dirjen Bea dan Cukai, Departemen Keuangan. Peringatan pemeringah: merokok bisa merugikan kesehatan. Tidak merokok berarti mengurangi pendapatan pemerintah.

Rohmat Haryadi

[Angka, Gatra, Nomor 10 Beredar Senin, 16 Januari 2006]

0 Comments:

Post a Comment

<< Home